Akselerasi Pertanian Semakin Optimis Bertumbuh di Era Bupati dan Wakil Bupati Pata-Dhevy

  • Bagikan
Dr. Masluki MP Dosen Fakultas Pertanian UNCP

Dr. Masluki, S.P.,M.P.

(Dosen Fakultas Pertanian UNCP)

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Luwu yang di gelar di Istana Presiden pada tanggal 20 Februari 2025 menjadi titik awal menatap Luwu 5 tahun kedepan. “Luwu Unggul Berkarakter dan Berbasis Agribisnis” yang menjadi Visi kepemimpinan bukanlah hal mustahil untuk diwujudkan. Mengingat, Luwu memiliki potensi sumberdaya pertanian, perkebunan, perikanan, dan kelautan yang melimpah.

Melalui dukungan  Pembangunan Infrastruktur dasar dan digital diharapkan mampu mendorong pemerataan ekonomi dan berkelanjutan lingkungan. Penguatan kemandirian petani melalaui misi menjadi kedaulatan pangan mappatuo (mandiri benih,pupuk tersedia,pertanian padat karya dan asuransi nelayan) menciptakan iklim investasi yang kondusif. Kontribusi PDRB tertinggi kabupaten Luwu masih di dominasi oleh sektor pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 53,80% (BPS, 2023). Luas lahan sub sektor hortikultura 1.040 ha, sub sektor perkebunan 44.641,1 ha dan sub sektor tanaman pangan sebesar 38.930 ha menjadi modal utama dalam menjadikan Luwu sebagai Lumbung Pangan di Sulawesi.

Nahkoda Luwu yang baru dilantik H.Patahudding yang memiliki motto Bangkit Lebih Cepat merupakan politisi yang sejak lama berkecimpung dalam mengembangkan dunia pertanian. Program bantuan maupun pemberdayaan petani dan nelayan telah menjadi kegiatan prioritas sebelum menjabat sebagai bupati Luwu. Ditunjang oleh Wakil Bupati Luwu Muh Dhevy Bijak Pawindu politisi muda dari Walmas yang telah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sektor pertanian karena berasal dari sentra pertanian Luwu. Sejak menjabat sebagai Anggota DPR RI Komisi IV yang membidangi sektor pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan lingkungan hidup, Dhevy telah membawa bantuan program strategis berupa benih unggul tanaman pangan, alat dan mesin pertanian, pupuk, bibit ternak, ikan dan tanaman hutan. Selain itu, peningkatan kapasitas melalui bimbingan teknis  dan bantuan modal kepada petani, peternak dan nelayan yang diprioritaskan di wilayah Tana Luwu sangat besar dan telah dirasakan manfaatnya.

Kolaborasi strategis kepemimpinan visioner Luwu 5 tahun kedepan bukanlah optimisme buta karena didasari oleh pengalaman, potensi sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan yang melimpah. Pengelolaan sumberdaya secara optimal didukung oteh tata Kelola pemerintahan dan infrastruktur yang memadai memberikan angin segar bagi pengembangan kawasan pertanian secara luas. Modal kebijakan strategis, manajerial yang tepat dan jejaring nasional yang kuat memungkinkan untuk menarik lebih banyak investor pertanian maupun program pembangunan pertanian dari Kementerian Pertanian RI.

Tantangan pembangunan pertanian di Kabupaten Luwu yang menjadi skala prioritas saat ini antara lain ; percepatan adobsi teknologi untuk efesiensi dan peningkatan produksi, akses pasar, regulasi yang berpihak pada petani dan sarana dan prasarana. Menciptakan kepastian produksi dan pasar hasil pertanian sehingga generasi milenial berminat menjadi petani sangat penting untuk regenerasi petani yang umumnya sudah memasuki masa tidak produktif. Membangun pusat-pusat pendidikan dan pelatihan di desa sentra komoditas pertanian yang didukung oleh industri hulu hingga hilir menjadi jalan prioritas untuk memajukan pertanian di Luwu.(*)

  • Bagikan