Paman dan tante Feny Ere saat lakukan press release di kediaman orangtua korban Jl. Pongsimpin
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO- Rangka manusia yang ditemukan di KM 35 Battang Barat Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) pekan lalu, diduga merupakan rangka mayat Feny Ere (28) warga Jl. Pongsimpin.
Rangka manusia yang sempat dititip di kamar jenazah RSU Sawerigading sejak (10/02/2025) lalu, itu telah diserahkan ke orangtua Feny, Kamis, 20 Februari 2025.
Penyerahan tersebut dilakukan atas permintaan orangtua dan keluarga Feny. Yang meyakini bahwa rangka tersebut merupakan anak atau ponakan mereka.
Keluarga korban meyakini rangka tersebut merupakan rangka jenazah Feny Ere.
Berdasarkan ciri yang identik dengan korban. Dimulai dari susunan gigi hingga leging yang ditemukan di lokasi penemuan rangka.
Anak pertama dari tiga orang bersaudara itu, disebut keluarganya meninggal dunia dengan cara dibunuh.
Seperti disampaikan Farwi dan Farma yang merupakan paman dan tante korban saat dijumpai di Jl. Pongsimpin, kediaman orangtua Feny.
Keduanya menyebut Feny Ere meninggal dunia dengan cara dibunuh. Dugaan tersebut diperkuat lantaran orangtua korban saat pertamakali membuka pintu kamar korba Januari 2024 lalu, itu menemukan bercak dara.
Selain bercak darah di dalam kamar, beberapa barang milik Feny juga hilang seperti seprei dan lap kaki.
"Ragka mayat ini kami yakini adalah kerangka mayat ponakan kami, Feny Ere. Sejak awal ditemukan dan melihat ciri-ciri seperti susunan gigi dan rambut, itu sangat identik dengan Feny. Kemudian celana leging yang digunakan mengikat mulut rangka, itu juga mirip dengan celana leging yang perna dibeli bersama adiknya. Dari situ, kami sangat berharap pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelakunya, karena kami yakin Feny dibunuh," ucap paman dan tate Feny.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad. A yang dikonfirmasi sebelumnya, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan atas dugaan pembunuhan terhadap rangka diduga Feny Ere itu.
"Rangka mayat itu telah diserahkan ke warga Jl. Pongsimpin yang sebelumnya melaporkan kehilangan anak. Rangka tersebut diserahkan berdasarkan keyakinan mereka bawa rangka tersebut identik dengan ciri anak mereka (Feny Ere). Tapi untuk hasil pemeriksaan DNA dilakukan tim forensik, sampai saat ini kami belum menerimanya dan masih menunggu. Namun, untuk dugaan pembunuhan, itu juga telah kami selidiki,"jelas Sayed Ahmad. A.
Dilansir dari berita sebelumnya, rangka manusia ditemukan warga dengan kondisi tengkorak hingga mulut diikat celana lejing warna hitam.
Kondisi rangka ini sangat memprihatinkan, bagian mulut diikat kain lejing celana dan pada bagian tangan juga diikat.
Rangka mayat ini ditemukan oleh Yotan (18) dan Okki (23) warga Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat dan ditindak lanjuti oleh jajaran Polres Palopo pada (10/02/2025) lalu.
Awalnya, Yotan dan Okki ini hendak menuju ke Toraja. Akan tetapi, mereka menghentikan kendaraan untuk singgah buang air (kencing).
Tidak jauh dari tempat keduanya berhenti, mereka melihat ayam hutan yang sedang asik mengeruk- ngeruk tanah dan memakan sesuatu.
Sehingga dengan insiatif, keduanya mendekati tempat ayam hutan tersebut mengeruk tanah dan mendapati sekumpulan belatung.
Dan setelah mencungkil tanah tempat belatung itu berkumpul menggunakan tangkai kayu, mereka mendapati tengkorak manusia.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan seterah ditindaklanjuti.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian sterilkan lolasi dan mengevakuasi rangka tersebut ke kamar jenazah RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan dokter forensik.
Rangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri rambut panjang dan pirang.(Riawan)