Feny Ere Diduga Dibunuh di Dalam Kamar oleh Orang Dekat dan Miliki Hubungan Spesial

  • Bagikan

Karangan ucapan turut berduka cita di kediaman Feny Ere

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Pelaku pembunuh Feny Ere (28), sales mobil berparas cantik di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sampai saat ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Tidak hanya di kalangan masyarakat umum saja. Bahkan keluarga, teman, dan sahabat almarhumah pun juga bertanya- tanya siapa pelaku yang begitu sadis membunuh Feny.

Dari rasa penasaran itu, kemudian timbul rasa curiga. Pelaku diduga orang yang sangat dekat dengan almarhumah (miliki hubungan spesial).

Seperti disampaikan oleh salah seorang sahabat sekaligus rekan kerja almarhumah.

Sumber informasi yang enggan disebutkan identitasnya ini, saat ditemui di kediaman orangtua almarhumah di Jl. Pongsimpin, Jumat, 21 Februari 2025 malam. Dia bercerita panjang lebar, mulai dari sebelum almarhumah dilaporkan hilang hingga ditemukan pada (10/02/2025) pekan lu dalam kondisi tinggal rangka di KM 35 Battang Bara.

Sebelum dilaporkan hilang pada (26/01/2024), sumber menyebut masih sempat nongkrong bersama almarhumah pada Rabu (24/01/2024) malam di dua lokasi.

Lokasi pertama, sekira pukul 21.00 Wita, mereka nongkrong di salah satu cafe di Jl. Pongsimpin. Kemudian bergeser ke lokasi kedua, sekira pukul 22.00 Wita nongkrong sambil makan durian di seberang jalan depan SMA Negeri 3 Palopo.

Hingga waktu menunjukkan sekira pukul 23.00 Wita, sumber bersama satu orang temannya (perempuan) mengajak almarhumah untuk pulang.

Kemudian almarhumah diantar menggunakan sepeda motor kembali ke rumahnya.

Sumber menduga korban dibunuh di dalam kamarnya.

Dugaan tersebut berdasarkan bercak darah yang sempat ditemukan di dalam kamar hingga beberapa barang-barang almarhumah yang berada di lantai.

Sumber informasi yang telah menjalin hubungan persahabatan dengan almarhumah kurang lebih 14 tahun lamanya ini, mengatakan, almarhumah dikenal suka bersih dan memperhatikan kerapian kamarnya.

Barang di dalam kamarnya tidak pernah ditaruh di lantai. Bahkan barang yang di dalam kamarnya juga tidak boleh keluar dari kamar.

"Saya lihat video rekaman saat pertama kali dibuka kamarnya almarhumah, ada noda bercak darah. Terus di situ saya lihat juga kabel colokan ditaruh di lantai. Ini almarhumah tidak pernah menaruh barangnya di lantai. Orangnya rapi. Pembersih dan bahkan menyetrika saja dia lakukan di atas tempat tidur dan setelah selesai setrika disimpan di tempat seharusnya. Saya tahu persis ini almarhumah, karena lama mika kenal. Mulai dari sekolah sampai satu tempat kerja. Sudah 14 tahun bersahabat. Kalau kita berandai-andai, kemungkinan itu colokan bisa saja ditaro' oleh orang yang membersihkan kamar dan lupa mengembalikan ke tempatnya," ucap sumber dengan dialeg daerah menduga almarhumah dibunuh di dalam kamar dan pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan membersihkan barang bukti.

Dari cerita sumber, jika dikaitkan dengan cerita orangtua serta paman almarhumah, itu memiliki kesamaan.

Selain ditemukan bercak darah, kemudian letak barang di dalam kamar almarhumah yang berada di tempat tidak biasa disimpan.

Ayah korban, Parman dan pamannya, Farwi juga sempat bercerita bahwa seprei (selimut kasur) almarhumah juga hilang. Padahal sepengetahuan mereka, almarhumah tidak ingin barang yang di dalam kamarnya, itu dikeluarkan.

"Almarhumah ini orangnya pembersih, tidak suka kotor atau berantakan kamarnya. Barang yang ada di dalam kamarnya itu tidak ada yang boleh dikasi keluar. Bahkan, waktu adeknya mau menikah dan kamarnya mau dijadikan kamar pengantin, dia (almarhumah) menolak. Karena tidak mau barang di dalam kamarnya digeser- geser termasuk lap kakinya juga tidak boleh dibawa keluar. Makanya waktu itu kamar pengantin dipindahkan ke kamar sebelahnya," ucap orangtua korba kepada awak media beberapa hari sebelumnya yang menduga ada kejadian di dalam kamar terhadap anaknya.

Selain beberapa barang di dalam kamar, mobil korban juga dilaporkan hilang. Akan tetapi, mobil tersebut berhasil ditemukan di salah satu rumah kosong di kompleks perumahan di Makassar.

Pelaku diduga orang dekat dan sering ke rumah almarhumah

Setelah merunut kejadian dan informasi di atas, sumber menduga pelaku pembunuh miliki hubungan dekat dengan almarhumah. Dan bahkan memiliki hubungan spesial.

"Kalau kecurigaan kami, pelakunya itu bukan orang jauh. Selama ini kan almarhum tinggal sendiri di rumah, orangtuanya ada di Luwu Utara. Dan ada beberapa orang yang kami tahu sering datang di rumah almarhumah karena kedekatannya (miliki hubungan spesial).Mereka (dua orang) itu, ada yang miliki kepribadian tempramen dan suka aniaya almarhumah. Kemudian sosok yang kami curigai lainnya itu, dia pribadinya nampak lebih santai tapi sebenarnya kami curigai juga. Intinya semua yang kami tahu, telah kami sampaikan ke polisi untuk dijadikan bahan untuk mengungkap identitas pelaku sebenarnya," ucap sumber yang mengaku telah diperiksa beberapa kali sebagai saksi oleh polisi.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad. A yang dikonfirmasi sebelumnya, menerangkan bahwa, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap pelaku.

Sebanyak 10 orang telah dimintai keterangan dengan status saksi. Akan tetapi untuk identitas para saksi itu, perwira tiga balok di pundak itu bel beraedia menyampaikan denga dalil masih penyelidikan.

Untuk diketahui, rangka jenazah Feny Ere ditemukan pada (10/02/2025) di KM 35 Battang Barat oleh dua orang pemuda Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat, Palopo.

Kondisi rangka ini sangat memprihatinkan, bagian mulut diikat kain celana leging dan pada bagian tangan juga diikat.

Rangka mayat ini ditemukan oleh Yotan (18) dan Okki (23) warga Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat dan ditindak lanjuti oleh jajaran Polres Palopo pada (10/02/2025) lalu.

Awalnya, Yotan dan Okki ini hendak menuju ke Toraja. Akan tetapi, mereka menghentikan kendaraan untuk singgah buang air (kencing).

Tidak jauh dari tempat keduanya berhenti, mereka melihat ayam hutan yang sedang asik mengeruk- ngeruk tanah dan memakan sesuatu.

Sehingga dengan insiatif, keduanya mendekati tempat ayam hutan tersebut mengeruk tanah dan mendapati sekumpulan belatung.

Dan setelah mencungkil tanah tempat belatung itu berkumpul menggunakan tangkai kayu, mereka mendapati tengkorak manusia.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan seterah ditindaklanjuti.

Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian sterilkan lolasi dan mengevakuasi rangka tersebut ke kamar jenazah RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan dokter forensik.

Rangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri rambut panjang dan pirang.(Riawan)

  • Bagikan