Festival Durian se-Sulawesi Menggema
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Festival Durian se-Sulawesi 2025 telah selesai. Para pemenang kontes durian juga telah ditetapkan. Juara 1 dari Desa Lara, Luwu Utara dengan nama duriannya Pollo Suso.
Pada pembukaan festival, Sabtu 22 Februari 2025, pekan lalu di Lapangan Pancasila, dibuka Pj Wali Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP., S.H., M.Si ditandai dengan pemukulan gong.
Acara yang berlangsung selama dua hari, 22-23 Februari 2025, ini diselenggarakan oleh Ketua Panitia Triboy Johan R dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Gubernur Sulawesi Selatan, Hasda Afni, S.P dari Instalasi Pengamatan, Pramalan, dan Pengendalian Organisasi Pengganggu Tanaman Wilayah I Luwu.
Selain itu, jajaran Pemerintah Kota Palopo, CEO DGW Group David Yaory, serta seribu petani durian se-Sulawesi dan masyarakat setempat turut meramaikan acara.
Pj Wali Kota Drs H. Firmanza DP mengharapkan, Kota Palopo sebagai lumbung durian untuk dunia. Dari Palopo lahir durian-durian berkualitas dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.
"Tentunya ini bukan slogan semata, mari kita bekerja sama, berusaha. Kami sebagai pemerintah membuka kerja sama semua pihak agar apa yang didapat selama festival ini, hasil yang didapat bisa lebih berkualitas. Mohon dukungan DGW untuk mendampingi petani-petani kita, bimbing petani kami di Kota Palopo dan Luwu Raya," ujar Pj Wali Kota.
Pada kesempatan itu juga, Pj Wali Kota turut mempromosikan hasil kebun durian dari petani lokal Kota Palopo, Pak Zainal yang dihargai Rp350 ribu per buah.
"Kita mau cari durian lokal yang bisa kita kembangkan yang kemudian kita bisa ekspor keluar, jadi muara akhirnya ini kesejahteraan bagi petani kalau mereka bisa mengelola dengan baik, budidaya dengan baik bisa saja mereka akan sejahtera semua itu harapan kita semuanya," jelas Firmanza.
Gubernur Sulawesi Selatan, yang diwakili Instalasi Pengamatan Pramalan dan Pengendalian Organisasi Penganggu Tanaman Wilayah I Luwu, Hasda Afni Sp menyampaikan harapan, dengan membudidayakan durian adalah salah satu hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
"Buah durian adalah buah-buahan salah satu komunitas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan wilayah Luwu Raya ini merupakan penghasil durian se-Sulawesi yang paling terkenal dengan nama durian Palopo salah satu yang varietas Sarewigading. Dengan adanya paretas-paretas ini kegiatan ini kita bisa mencari mengeksplor bibit bibit lokal' yang bisa menjadi paretas unggul nasional," urainya.
Adapun sambutan dari CEO DGW Group, David Yaory dalam sambutannya, mengapresiasi membangun Palopo sebagai lumbung durian Indonesia.
"Kami membantu seluruh petani Indonesia untuk di semua komunitas baik petani jagung, sayur-sayuran dll Tapi hari ini kenapa durian diapresiasi, 20 tahun terakhir ini, kebutuhan durian itu luar biasa dan tidak banyak negara yngg bisa melakukan produksi durian, sangat penting juga untuk petani, untuk bagiamana meningkatkan hasil, bagiamana cara mendistribusikan , diperlukan satu upaya berkisanambungan supaya Palopo bisa memproduksi durian untuk bisa mencapai semua pelosok dunia, sehingga masyarakat di sini bisa Lebih maju," jelasnya.
Sementara itu , Ketua Panitia, Triboy Johan R dalam sambutannya, dengan harapan petani durian Sulawesi Selatan bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.
"Acara ini kami siapkan untuk petani-petani durian di Sulawesi ini menjadi orang-orang sukses. kenapa seperti itu karena bisnis durian adalah salah satu bisnis yang menarik , satu bisnis yang menjanjikan , yang bisa mengantar bapak ibu menjadi keluarga yang sejahtera," jelasnya. (idr)