Oleh Aswar Hasan
Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kota Palopo merupakan momen krusial yang memerlukan strategi baru yamg efektif dari tim sukses untuk memastikan hasil yang diinginkan tercapai (pemenang yang sesungguhnya).
Dalam pelaksanaan PSU, KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai pengawas memiliki peran krusial untuk memastikan proses berlangsung jujur, adil, dan transparan. KPU dan Bawaslu harus bekerja sama untuk memastikan PSU berjalan sesuai aturan, transparan, dan kredibel. Dengan persiapan yang matang, mereka dapat menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Kota Palopo.
Menurut laporan (Kompas, 26/2/2025) Ada dua kemungkinan penyebab hingga MK memerintahkan pemungutan suara ulang digelar di 24 daerah. Pertama, KPU setempat telah dibohongi peserta pilkada. Kedua, KPU bagian dari konspirasi. Evaluasi itu dilakukan karena diskualifikasi yang berdampak pada pemungutan suara ulang (PSU) itu punya konsekuensi panjang. Tak hanya membuat masyarakat tidak segera mendapat kepala daerah definitif, tetapi juga harus disediakannya anggaran untuk menggelar PSU di tengah adanya kebijakan efi-siensi anggaran.
PSU dapat menimbulkan kelelahan politik di masyarakat, menyebabkan partisipasi pemilih menurun. Olehnya itu, tim sukses harus bekerja keras untuk memastikan pemilihnya tetap setia dan meningkat serta tetap antusias dan berpartisipasi untuk mensukseskan PSU.
Di samping itu, persaingan yang akan lebih ketat lewat PSU. Semua kandidat akan mengerahkan strategi terbaiknya dalam kompetisi tersebut. Persaingan akan lebih ketat, sehingga tim sukses harus lebih inovatif dalam menarik dukungan pemilih.
Risiko kecurangan, seperti politik uang atau intimidasi, bisa meningkat dalam PSU tersebut. Oleh karena itu, pengawasan yang lebih ketat sangat diperlukan agar proses berjalan dengan jujur dan adil.
Kendala (tantangan) logistik dan koordinasi akan dialami para pihak. Karena PSU membutuhkan kesiapan logistik, seperti distribusi surat suara, penyediaan TPS, serta kesiapan saksi dan relawan. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa terjadi kekacauan yang berdampak pada hasil pemungutan suara.
Perlu mewaspadai akan meningkatnya polarisasi politik. Bahwa PSU bisa memperdalam perpecahan di masyarakat karena pendukung masing-masing kandidat semakin militan. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa memicu konflik sosial yang mengganggu keamanan PSU.
APA YANG HARUS DILAKUKAN TIM SUKSES
Dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU), tim sukses memiliki peran yang ssngat penting untuk memastikan kemenangan kandidat yang mereka dukung. Berikut adalah langkah-langkah strategis yang mereka harus lakukan:
- Menganalisis hasil Pemilu sebelumnya dengan mengevaluasi TPS yang menjadi lokasi PSU untuk memahami pola perilaku pemilih khususnya pada faktor kekalahan atau kemenangan sebelumnya. Identifikasi kelemahan strategi sebelumnya dan perbaiki pendekatan untuk meraih suara lebih banyak.
- Tingkatkan komunikasi dan konsolidasi tim. Pastikan seluruh tim sukses, relawan, dan simpatisan tetap solid dan bekerja dengan tujuan yang sama. Adakan pertemuan rutin untuk membahas strategi dan membagi tugas dengan jelas.
- Tingkatkan sosialisasi dan kampanye dengan menggunakan berbagai media, seperti pertemuan langsung, media sosial, selebaran, dan spanduk untuk menjelaskan visi, misi, dan program kandidat.
Ingat untuk menjangkau pemilih yang belum menentukan pilihan atau yang kecewa dengan kandidat lain. Adakan dialog dan diskusi langsung dengan masyarakat untuk membangun kedekatan emosional. - Galang dukungan dari tokoh masyarakat dengan mendekati tokoh agama, tokoh adat, dan pemimpin komunitas untuk mendapatkan dukungan mereka. Mamfaatkan pengaruh tokoh lokal untuk meyakinkan pemilih agar mendukung kandidat yang anda usung.
- Pastikan bahwa partisipasi pemilih tetap tinggi, ingatkan pemilih tentang jadwal PSU dan pentingnya kehadiran mereka di TPS. Sediakan transportasi bagi pemilih yang kesulitan datang ke TPS. Tapi, jangan jadi modus politik uang. Membantu pemilih yang bingung dengan prosedur PSU agar tidak golput.
- Jagalah keamanan suara di TPS dengan mempersiapkan saksi yang terlatih dan memahami aturan pemungutan serta penghitungan suara. Memastikan tidak ada intimidasi atau kecurangan yang dapat merugikan kandidat anda. Berkoordinasilah dengan pihak terkait untuk melaporkan pelanggaran jika itu terjadi.
- Lakukan pengawasan dan Pelaporan dengan cepat. Bentuklah tim monitoring untuk mengawasi jalannya PSU secara ketat. Gunakan teknologi (WhatsApp, grup koordinasi, atau aplikasi pemantauan suara) untuk melaporkan perkembangan suara secara real-time. Jika terjadi dugaan pelanggaran, segera laporkan ke Bawaslu agar bisa ditindaklanjuti.
- Lakukan evaluasi pasca-PSU. Setelah PSU selesai, lakukan evaluasi terhadap kinerja tim dan efektivitas strategi. Jika hasilnya belum sesuai dengan harapan, siapkan langkah lanjutan, seperti gugatan hukum jika ditemukan indikasi kecurangan.
- Persiapkan dana yang lebih dari cukup untuk operasinal dengan catatan hindari politik uang karena itu melanggar undang – undang dan merusak demokrasi.
Tim sukses haruslah bekerja lebih keras dan cerdas serta taktis. Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh banyaknya dana yang dikeluarkan, tetapi juga oleh strategi yang tepat, pendekatan yang baik ke masyarakat, serta pengawasan ketat di TPS. Semoga sukses. Wallahu a’lam bisawwabe.(*)