Internal DPRD Masih Koordinasi Untuk Pantau Pertamina Terkait Dugaan Pertalite Dioplos Jadi Pertamax

  • Bagikan
Alfri Jamil (Wakil Ketua 2 DPRD Palopo)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOBULUNG-- Terungkapnya kasus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dioplos menjadi pertamax oleh tersangka koruptor melibatkan pejabat PT Pertamina, berimbas ke konsumen.

Masyarakat pengguna pertamax resah. Mereka kuatir, penggunaan pertamax akan berdampak pada mesin kendaraan mereka. Apalagi, terdapat selisih harga pertamax dengan pertalite yang dinilai merugikan konsumen selama ini.

Wakil Ketua DPRD Palopo, Alfri Jamil yang dimintai tanggapannya, (28/2) lalu, akan melakukan koordinasi dengan Komisi C yang membidangi perekonomian. ''Sementara koordinasi Komisi III,'' jelas legislator empat periode ini.

Koordinasi pimpinan dewan dengan komisi terkait, apakah ada rencana turun melakukan pemantauan ke SPBU-SPBU untuk melihat sampel jenis BBM yang diduga dikorupsi. Kemugkinan juga, akan Sidak ke Depot Pertamina di Karang-karangan yang merupakan penyuplai BBM di Tana Luwu, termasuk Palopo.

Untuk diketahui, harga pertalie di SPBU Rp10 ribu perliter. Sedang harga pertamax naik dari Rp12.800 menjadi Rp13.200 perliter per 1 Februari 2025. (ikh)

  • Bagikan