Menghidupkan Malam

  • Bagikan


Menghidupkan malam-malam Ramadan. Demikian aktivitas kaum Muslim di Bulan Ramadan, yang berbeda dari bulan-bulan lainnya. Ramadan memang bulan istimewa. Dinantikan kedatangannya sejak Rajab kemudian Sya’ban. Pada bulan-bulan tersebut, kaum Muslim berdoa, kiranya mendapat berkah di dalamnya dan dipertemukan dengan Ramadan.

Harapan dan antusiasme menuntut mereka melakukan persiapan sejak awal. Persiapan bukan hanya berkaitan dengan materi, tetapi juga fisik, mental, dan spiritual. Kesemuanya dimaksudkan agar terwujud totalitas pelaksanaan puasa dan amal kebajikan lainnya. Melalui totalitas amal ibadah, mereka berharap mendapatkan keberkahan Ramadan dan berbagai janji Tuhan.

Di bulan Ramadan, pola aktivitas kaum muslim mengalami pergeseran: alokasi waktu bekerja dan kegiatan ibadah-amaliyah. Pergeseran kegiatan juga lebih mengarah ke waktu sore dan terlebih lagi di malam hari. Boleh dikatakan, di malam hari, waktu istirahat tidur lebih singkat dari hari-hari biasanya. Mereka menghidupkan malam hari dengan serangkaian aktivitas ibadah: salat berjamaah, tarawih atau salat lail, mengikuti ceramah, membaca al-Quran, dan zikir.

Kontras dari apa yang popular disebut “kehidupan malam.” Konotasi kehidupan malam lebih mengarah kepada berbagai hiburan malam yang tersedia pada malam hari, seperti pub, bar, klub malam, dan bioskop. Sayangnya, aktivitas di tempat-tempat tersebut rentan mengundang hal negatif. Kejadian buruk berpeluang terjadi, manakala tidak mengikuti ketentuan atau izin tempat hiburan.

Kehidupan malam dapat terhindar dari konotasi negatif, jika mengikuti norma agama serta menghormati adat budaya masyarakat. Sajian hiburan, kegiatan seni, dan makanan atau minuman yang sehat tanpa narkoba atau bahan-bahan terlarang, interaksi antar warga termasuk pemuda tanpa pergaulan bebas, dan diskusi aktivitas pro-Iptek, di antara contoh kegiatan yang dapat menciptakan lingkungan positif.

Suasana ramadan yang relatif kondusif: berbuka puasa, salat tarawih, dan kajian agama dilanjutkan tilawah ayat-ayat quran serta zikir, semoga mewarnai malam-malam ramadan. Menjadi lebih baik, jika dilengkapi dengan aksi peduli dan berbagi. Peduli kepada terjaganya lingkungan alam dan berbagi kebahagiaan kepada sesama yang membutuhkan. Keutamaan ramadan, salah satunya dengan kegiatan ibadah salat lail (tarawih).

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barang siapa yang mendirikan salat malam di bulan Ramadan, karena iman dan penuh kesungguhan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Wallahu a’lam.

  • Bagikan