PALOPOPOS. CO. ID, MAKSSSAR--Kehadiran para mahasiswa peserta KKN Tematik Angkatan XII di wilayah Luwu dan Makassar membawa inovasi baru kemudian menghasilkan produk memberdayakan potensi wilayah.
Produk yang dihasilkan itu akan memberi nilai tambah bagi masyarakat karena potensi daerah yang selama ini terbuang seperti kulit pisang dan lainya ternyata dapat diolah menjadi kripik yang punya nilai jual.
Demikian sambutan Rektor UKI Paulus Prof Dr Agus Salim, SH, MH saat membuka Pameran KKN Tematik Angkatan XII UKI Paulus, Selasa 4 April 2025 di Gedung Lilin UKI Paulus Makassar.
Dijelaskan, produk yang telah dihasilkan dan dipamerkan hari ini akan memberi nilai positif dan diupayakan ke usaha bisnis terutama di bagi pada flatfon media sosial.
Kreatifitas dan inovasi yang ditampilkan hari ini jangan hanya berhenti sampai disini tetapi dilanjutkan dan dikembangkan agar mendatangkan keuntungan dan nilai tambah yang lebih baik bagi masyarkat di lokasi KKN masing masing.
Saat penarikan masuk kampus, rasanya para mahasiswa KKN Tematik ini tidak mau berpisah dengan masyarakat, ini berarti kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat sangat berarti dan berkesan.
Kondisi tak mau berpisah tersebut menjadi promosi bagi kampus dan bagi anak anak masyarakat yang ingin lanjut kuliah tentu akan mengarahkan anak anaknya memilih kuliah di kampus UKI Paulus.
Apa yang ditampilkan para mahasiswa KKN ini di Luwu dan Makassar luar biasa dan berkesan di masyarakat. KKN tematik ini jadi bagian dari promosi UKI Paulus dan kampus sekali lagi memberi apresiasi.
Para peserta KKN ini jangan berhenti setelah menjalankan KKN di tengah masyarakat, tetapi selesaikan studi tepat waktu usahakan 3.5 tahun sudah selesai studi dan paling lambat 4 tahun.
Selesai studi tepat waktu di kampus ini juga menjadi dambaan dan harapan orang tua masing masing di daerahnya, tandasnya.
Produk Berbasis Potensi Daerah
Ketua Panitia KKN Tematik Angkatan XII UKI Paulus, Dr. Liberthin Palullungan, S.H.,M.H dalam laporannya mengatakan, KKN Tematik kali ini mengusung tema, Ekonomi Kerakyatan dan Entrepreneurship.
Peserta KKN diikuti 276 mahasiswa disebar 55 orang di Kota Makassar berlokasi di Kecamatan Tamalanrea yaitu di Kelurahan Kapasa dan Kapasa Raya.
Sisanya 221 mahasiswa berlokasi di Kabupaten Luwu menempati 24 desa dan kelurahan pada 4 Kecamatan, ungkap Wakil Rektor IV, Kerjasama dan Infokom UKI Paulus ini.
Empat kecamatan tersebut yakni: Walenrang, Walenrang Timur,, Walenrang Utara, dan Lamasi Barat, kata Wakil Rektor IV, Bidang Kerjasama dan Infokom UKI Paulus ini.
Para mahasiswa itu menjalani KKN dan berada di lokasi sejak 16 Januari- Pebruari 2025 dan penarikan dari lokasi pada 25 Pebruari 2025.
Selama di lokasi KKN para mahasiswa membawa program wajib dari kampus yakni potensi lokal daerah diberdakan dan jadi produk yang punya nilai tambah bagi masyarakat serta para mahasiswa mempromosikan kampus di lokasi KKN. Selain itu juga ada program dari pemerintah daerah setempat disesuaikan dengan kondisi daerah masing masing, katanya.
Mahasiswa KKN menghasilkan 25 produk berbasis potensi daerah di tempat mereka ber KKN. Adapun produk yang dihasilkan disetiap wilayah KKN di antaranya di Kelurahan Kapasa Makassar; kerupuk ikan lele, citos. Kelurahan Kapasa Raya: keripik sukun.
Desa Pangalli Luwu, keripik singkong Bumbu Rujak. Desa Rantai Damai, keripik pisang koka. Desa Suka Damai, keripik pisang.
Desa Tanete: asinan rambutan. Kelurahan Batusitanduk; kerupuk kulit pisang. Desa Harapan: dampo pisang; DesaSaragi: keripik pisang.
Desa Bulolondong: keripik jagung.Desa Pelalan: dampok pisang premium enak. Desa Salupao, 2 kremus pepaya, karipile baty kelat. Desa Seriti, asinan salak. Desa To'lema: keripik pisang jeruk.
Nampak hadir dalam acara itu di antaranya; Sekretaris Universitas, Bidang Tata Kelola dan SDM: Dr. Ir. Corvis L. Rantererung, M.T. Ketua Badan Penjaminan Mutu: Sudianto Lande, S.T., M.T, para pimpinan universitas, dekan serta para dosen pembimbing lapangan KKN Tematik XII 2025 ini. (rls/ikh)
Rektor Prof Dr Agus Salim: Mahasiswa KKN Tematik UKI Paulus di Luwu dan Makassar Bawa Inovasi Beri Nilai Tambah Potensi Daerah
