Papa Salam dan Ketum PARI Bukber dengan “Ewaikikapolo”

  • Bagikan

KUALALUMPUR --- Pejalan kaki asal Kabupaten Luwu sudah sampai ke negara Malaysia. Di Negeri Jiran, musafir yang berjalan kaki dari Kabupaten Luwu menuju Tanah Suci Mekkah dan Madinah disambut penuh suka cita dengan warga Malaysia.

Rasa persaudaraan dan kekeluargaan tampak terasa di acara buka bersama tersebut, Senin 4 Februari 2025.

Lebih istimewa lagi karena pejalan kaki dengan akun tiktok ewaikikapolo bukber dengan Sultan Malaysia yang terkenal dermawan. Nama akun tiktoknya ds_sultanpemurah68. Mereka bukber dan makan bersama di kediaman sultannyang dikenal dengan sebutan Papa Salam. Juga tampak hadir Ketua Umum (Ketum) Persatuan Anak Rantau Indonesia (PARI), Azam.

Papa Salam tampak menyambut dua pejalan kaki asal Luwu, yakni Ustad Aldy dan Ruslan. Mereka tak menyangka akan dipertemukan orang-orang baik selama berjalan kaki di sejumlah daerah di Malaysia. "Terima kasih Papah Salam. Kami disambut penuh kekeluargaan dan diberikan tumpangan nginap di penginapan yang sudah dibookingkan Papa Salam. Ini luar biasa," ujar Ustad Aldy dalam video tiktok (VT) ewaikikapolo.

Ustad Aldy dalam kesempatan itu sempat bercakap-cakap dengan Papa Salam. Dari situ diketahui bahwa Papa Salam adalah sultan Malaysia yang dikenal tajir dan dermawan. "Beliau sangat dermawan. Suka membantu orang yang kesusahan. Bahkan, Papa Salam sudah memberangkatkan ratusan orang Indonesia melakukan ibadah umrah ke tanah suci. Dan itu gratis," tandasnya penuh ceria.

Nama Papa Salam di dunia tiktok memang sudah tak asing lagi. Dia dikenal seorang sultan asal Malaysia yang dermawan dan sering membantu orang-orang, baik di Malaysia maupun di Indonesia. Sehingga oleh followernya Papa Salam disebut sebagai tokoh Islam yang sangat menginspirasi banyak orang dan patut menjadi tauladan bagi sultan-sultan di negeri Jiran dan Indonesia. Bagi mereka Papa Salam seorang pengusaha tajir yang tidak suka menumpuk harta akan tetapi harta yang dimiliki selalu dia belanjakan di jalan Allah dan harapannya bisa mendapat keberkahan dari sang pencipta.

Di suasana bukber tersebut, Ustad Aldy dan Ruslan mendapat berbagai wejangan-wejangan dari Papa Salam. Ia sangat mensupport kegiatan jalan kaki ke tanah suci. Baginya berjalan kaki menuju ke tanah suci adalah pilihan bagi setiap orang. Karena Allah memanggil umat Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Ada yang jalan kaki seperti ewaikikapolo, 2 Jhon (Hendy dan Dani) dan lainnya. Ada juga dipanggil naik pesawat, naik sepeda. Itu semua cara Allah menguji hambanya.

DI Malaysia, Papa Salam tinggal di Pulau Pinang--yang memang merupakan tanah kelahirannya. Dari Pula Pinang ia membangun jejaringnya sampai ke pelosok Malaysia, Indonesia, dan lainnya.

Sebelum menjamu ewaikikapolo, Papa Salam sudah menyala pejalan kaki Hendy dan Dani yang sekarang sudah berada di Thailand. Selama di Malaysia, Hendy dan Dani diperlakukan sama. Seperti keluarga sendiri. Bahkan, di Malaysia ada namanya tim escot yang menyambut para musafir saat berjalan kaki di Malaysia.(ary)

  • Bagikan

Exit mobile version