Mantan Bupati Lutra Menjawab Soal Polemik tidak Hadir Saat Sertijab, IDP: Saya Memang tidak Ada Pemberitahuan

  • Bagikan
Mantan Bupati Lutra 2 Periode, Hj. Indah Putri Indriani

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Mantan Bupati Luwu Utara 2 periode, Luthfy A Mutty menyinggung ketidakhadiran mantan Bupati Lutra 2 periode, Hj. Indah Putri Indriani pada saat acara serah terima jabatan kepada Bupati Lutra yang baru, Andi Abdullah Rahim di acara Paripurna DPRD Luwu Utara, beberapa waktu lalu. Hal itu dimuat di pemberitaan Palopo Pos edisi, Jumat 7 Maret 2025.


Opu LAM sapaan dari Luthfy A Mutty mengatakan Sertijab adalah singkatan dari Serah Terima Jabatan. Artinya, ada pejabat lama yang menyerahkan memori jabatan kepada pejabat baru yang menggantikannya.


Karena yang hadir hanya pejabat baru sedangkan pejabat lama tidak hadir, maka lebih tepat disebut TIJAB. Terima Jabatan. Biasanya setelah sertijab acara dilanjutkan dengan ramah tamah antara pejabat baru dan pejabat lama. Biasa juga ramah tamah dilakukan sebelum sertijab. Rupanya tradisi ini tidak dilakukan.


Meskipun hanya seremonial, tapi sesungguhnya sertijab mengandung substansi yang cukup penting.
Kritikan itupun dijawab langsung kembali mantan Bupati Lutra 2 periode, Hj. Indah Putri Indriani melalui akun media sosial Facebook miliknya.


IDP, sapaan mantan Bupati Lutra menjawab kritikan di atas jelang berbuka puasa, Kamis 6 Maret 2025, usai tadarus Alquran di kediaman pribadinya di Jakarta.


"Terkait serah terima jabatan, berikut penjelasan saya. Semoga ini bisa mengkonfirmasi atau mengklarifikasi terkait ketidakhadiran saya. Jangan sampai menimbulkan dosa di bulan suci ramadan akibat prasangka-prasangka yang berkembang. Terima kasih! Selamat menunaikan ibadah puasa. Salamaki tapada salama," kata IDP dalam video berdurasi 5 menit tersebut.


IDP lalu menjelaskan panjang lebar, "Terkait dengan serah terima jabatan di Luwu Utara di DPRD Luwu Utara. Melalui kesempatan ini, saya (IDP) betul-betul tidak mengetahui kegiatan tersebut. Baik secara tidak mendapatkan pemberitahuan, baik secara lisan, apalagi tertulis. Saya juga sudah cek ke rumah orang tua saya apakah ada persuratan, ternyata tidak ada. Nah, kemudian yang kedua, saya inikan memang tidak lama setelah pelantikan itukan pamit di semua grup Pemda. Jadi memang tidak tahu perkembangan terkait dengan kegiatan pemerintah di Kab. Luwu Utara. Ketiga, kalau saya dapat pemberitahuan, itu pasti saya akan menyempatkan. Karena toh tidak butuh waktu berhari-hari untuk sampai di Masamba Luwu Utara. Dua jam terbang ke Makassar, lalu flight lagi sejam ke Bua lalu lewat darat 2 jam. Butuh waktu lima jam dan itu biasa saya tempuh. Tapi memang sama sekali tidak ada informasi. Justru saya dapat informasi Sertijab itu dari Anggota Fraksi Partai Golkar. Mereka melaporkan hadir untuk mendengar sambutan, jadi tidak ada Sertijab dan ternyata dirangkaikan Sertijab di DPRD. Lalu disampaikan ke saya setelah kegiatan, kaget juga gitu ya!. Saya konfirmasi ke beberapa pihak di Pemda dan informasinya simpang siur-lah. Padahal beberapa hari terakhir ini saya koordinasi terus dengan Pak Sekwan, karena Pak Sekwan memang sedang mendampingi Bapak Ketua DPRD almarhum ber-umrah. Saya betul-betul komunikasi itu terkait mengurus jenazah sampai dengan almarhum dimakamkan. Selain itu, tidak ada sama sekali pembicaraan kedinasan, apalagi terkait dengan sertijab. Karena banyak sekali berkomentar dan banyak yang menurut saya perlu diluruskan, mohon maaf jangan sampai berdosa kita karena berprasangka di bulan yang mulia ini. Mending kita lebih bijak mencaritahu informasi dan bisa diluruskan. Memang beberapa waktu yang lalu sebelum saya ke Jepang sebelum keluar, itu ada informasi dalam rapat zoom kalau diagendakan ada sertijab. Tapi waktu itukan belum fix akan ada Sertijab dan itu menunggu persuratan resmi. Karena ini memang tradisi baru, hal baru. Sebelumnya itukan tidak ada Sertijab kepala daerah. Saya ingat persis peralihan dari Opu Luthfy ke Pak Arifin, itu tidak ada Sertijab. Kemudian peralihan dari Pj Bupati waktu itu Puang Hery Iskandar ke Pak Arifin juga tidak ada Sertijab. Peralihan dari Pak Andi Ilham Gazali ke saya juga tidak ada Sertijab. Jadi memang praktis ini adalah hal yang baru, khususnya dipergantian kepala daerah. Jadi saya tidak tahu itu. Sekali lagi mudah-mudahan, informasi dari saya ini bisa mengkonfirmasi. Kalau saya ada halangan pasti saya ada penyampaian secara resmi, apatah lagi di Luwu Utara itu ada Pak Mantan Wakil Bupati. Pak Mantan itukan domisili di Lutra. Saya juga tidak tahu apakah beliau juga tahu atau tidak. Dan jika saya berhalangan, akan mengusahakan Pak Wakil yang hadir. Apalagi say ajuga tidak ada kegiatan yang urgent menyebabkan saya tidak bisa datang. Sekalilagi mudah-mudahan demikian berhenti polemik terkait itu, supaya sekali lagi tidak banyak di antara kita yang berprasangka buruk dan itu bisa menimbulkan dosa. Sayang di bulan berkah suci Ramadan ini kita dikotori hal-hal yang bisa merusak diri kita. Sekali lagi terima kasih perhatiannya untuk semuanya. Saya anggap ini juga perhatian dan kritik bagi kita semua dalam mengkoordinasikan suatu kegiatan. Salama ki semua salam hangat selalu, Assalamu alaikum wr wb," demikian isi video penyampaian dari mantan Bupati Lutra IDP. (idr)

  • Bagikan