Tagihan Air PDAM Membengkak, Warga Rantepao Protes, Ini Kata Dirut PDAM

  • Bagikan

Dirut PDAM Toraja Utara, Moses Padsing Limbongan.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-Tingginya tagihan air PDAM dikeluhkan warga di wilayah Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Pasalnya, tagihan air di rumahnya tiba-tiba melonjak drastis.

Menurutnya, kenaikan itu dianggap tidak wajar sehingga dirinya protes. Hal itu diungkapkan Martina Rupang (74), warga jalan Mangadil, Kelurahan Singki', Kecamatan Rantepao.

Tagihan air di rumahnya itu membengkak hampir empat kali lipat. Tagihan tak wajar itu baru dirasakannya di bulan Maret ini.

Terhitung dari Desember 2024 hingga Januari 2025. Menurut dia, riwayat tagihan air di rumahnya itu rata-rata sekitar Rp 60.000,-. Namun, di bulan Februari ia dibebankan tagihan sebesar Rp188.900.

"Sangat kaget dan memberatkan untuk kami yang hanya tinggal berdua saja di rumah. Soalnya, hampir empat kali lipat tagihannya," keluhnya, Rabu,11 Maret 2025.

Martina menambahkan, angka 13 meter kubik itu setara dengan 4 unit pengangkut air isi ulang 300 liter. Jumlah itu menurutnya tak mungkin dihabiskan oleh pelanggan yang jumlah pemakaiannya dua orang.

"Angka itu tidak masuk akal bagi saya. Sebab, air tidak mengalir selama 24 jam. Hanya 12 jam pada malam hari air baru mengalir. Itu juga saya ada tandon penampungan air dan saya isinya 1 kali dalam 2 minggu. Itupun hanya dipakai untuk memenuhi 2 kamar mandi," ujar dia.

"Penggunaan air bulan ini dengan bulan-bulan sebelumnya juga sama saja, tidak berlebihan," sambungnya.

Martina Rupang, berharap Direktur PDAM Torut dapat memberikan penjelasan terkait membengkaknya tagihan PDAM ini. "Seharusnya jika ada kenaikan di sosialisasikan dulu jangan langsung memberlakukan seenaknya saja. Sehingga kami tidak kaget ketika ada kenaikan," jelasnya.

Terkait keluhan warga di Rantepao tersebut, Dirut PDAM Kabupaten Toraja Utara, Moses Padsing Limbongan,
saat ditemui di ruang kerjanya Rabu,12 Maret 2025 mengatakan terima kasih
atas informasinya terkait hal ini. Nanti pihaknya akan menurunkan tim untuk mengecek meteran pelanggan yang mengeluhkan adanya kenaikan tarif PDAM itu.

"Nanti saya turunkan tim untuk mengecek dulu meteran pelanggan yang mengeluh. Apakah ada pipa yang bocor di sekitar rumahnya nanti tim akan mengecek semua. Karena, soal kenaikan tarif itu sampai sekarang belum ada. Kenaikan tarif harga itu kewenangan Pak Bupati dan DPRD setelah duduk bersama untuk menetapkan tarif. Kalau dari kami di PDAM tidak ada hak," ucapnya (Albert)

  • Bagikan

Exit mobile version