Hasil Temuan Disdag Palopo
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Polres Palopo membentuk tim satgas untuk menindaklanjuti adanya indikasi pengoplosan minyak curah menjadi minyak goreng jenis "Minyak Kita".
Seperti disampaikan Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, saat dikonfirmasi langsung, Kamis, 13 Maret 2025.
Tim Satgas Polres Palopo yang dibentuk, itu dipimpin oleh Kasat Reskrim, AKP Sayed Ahmad. A.
"Menindaklanjuti maraknya ditemukan minyak goreng oplosan dan juga takaran minyak goreng kemasan yang kurang dari 1 Liter. Polres Palopo melalui Tim Satgas yang telah dibentuk akan melakukan operasi pasar. Operasi pasar yang akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Supriadi.
Sebelumnya, peredaran minyak goreng oplosan yang isinya tidak sampai 1 liter sementara kemasannya tertulis 1 liter sudah beredar di pasar Kota Palopo. Hal itu berdasarkan temuan dari Dinas Perdagangan Kota Palopo yang melakukan pemantauan di beberapa penjual di pasar.
Kadis Perdagangan Palopo Hj. Nurlely Kaso mengungkapkan, saat ini timnya di lapangan menemukan ada indikasi kemasan minyak goreng yang dijual tidak sesuai dengan jumlah isinya.
"Ini saya baru dapat laporan dari tim di lapangan, dan baru sebatas indikasi ya, dimana isinya tidak sampai 1 liter, kurang satu garis untuk capai 1 liter," kata Kadis Perdagangan usai menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti kasus di Kejari Palopo, Rabu sore 12 Maret 2025, sambil memperlihatkan foto kiriman tim perdagangan di handphonenya.
Mengenai temuan indikasi ini juga ia belum melaporkan ke pimpinan. Sementara dalam pendalaman tim, dan diharap distributornya juga terungkap.
Kadis lalu menjelaskan jika pasokan minyak goreng di sejumlah pasar di Kota Palopo dipasok dari Mamuju, Sulbar, dan ada juga langsung dari Jawa.
"Kalau migor produksi dalam Sulawesi ji, itu pas takarannya. Begitu juga migor MinyaKita jenis bantalan yang dijual Bulog itu pas. Yang ditemukan tidak pas ini yang kemasan botolan didatangkan dari Jawa. Itu kadang kurang isinya," ungkap Kadis.
Pihaknya pun dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk memantau penjualan migor di pasaran dan sampai ke pihak distributornya.
Kadis pun mengimbau masyarakat yang membeli migor untuk juga memperhatikan tanda kedaluwarsanya dan kemasannya.
Perintah Prabowo
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto marah usai mengetahui MinyaKita 1 liter disunat.
"Ya gimana, masa nggak marah. Yang marah itu nggak hanya presiden, kita semua juga marah," kata Sudaryono di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
Lebih lanjut, Sudaryono mengungkapkan pesan Prabowo. Ia menjelaskan bahwa Prabowo berpesan agar tidak ada pejabat yang menari di atas penderitaan rakyat.
"Pesan Presiden adalah tidak boleh ada lagi siapa pun itu menari-nari di atas penderitaan rakyat, maksudnya jangan sampai hanya ingin untung sesaat kemudian rakyat banyak dikorbankan, mengurangi timbangan, mengurangi kualitas, mengurangi volume, itu kan jelas kejahatan. Kalau kita ngomongin agama itu udah ada di Al-Qur'an tuh mengurangi timbangan itu neraka ancamannya," jelas Sudaryono.
Sudaryono mengatakan Prabowo ingin rakyat mendapatkan kualitas pelayanan yang semestinya, baik produk maupun jasa.
Oleh karena itu, ia menegaskan pemerintah tidak pandang bulu dalam menegakan aturan hukum.
Pemerintah memastikan bakal menindak tegas produsen yang menyunat takaran MinyaKita.
"Intinya kita lihat tidak ada, tak terkecuali orang kebal hukum itu nggak ada di Indonesia, menurut presiden seperti itu. Siapapun yang melanggar, apalagi merugikan rakyat banyak harus dengan tegas lah," kata Sudaryono.
"Dengan adanya tindakan tegas ini akan ada efek jera, orang juga ngga akan ngulangi, yang mau niat tidak akan meneruskannya," sambungnya. (ria/idr)