PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota Palopo diprediksi sengit. Meskipun diikuti empat pasang calon namun diprediksi hanya ada dua paslon yang bertarung.
Nantinya PSU akan diikuti 125.575 pemilih yang terdaftar sebagai pemilih tetap.
Pasangan Farid Kasim Judas-Nurhaenih akan mati-matian tak mau kalah untuk kali kedua.
Sebaliknya, Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin dipastikan akan kukuh mempertahankan kemenangan mereka sebelumnya. Dua pasangan lain yakni Putri Dakka-Haidir Basir dan Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta masih dibayangi oleh hasil buruk pada pilkada lalu.
Dengan gambaran hasil itu, kedua pasangan ini diprediksi hanya akan jadi "penonton".
Farid Kasim pun menyatakan kesiapannya untuk kembali bertarung di PSU nanti. "Bismillah, kami siap lahir batin untuk menghadapi semua proses sesuai jadwal yang akan ditetapkan KPU," ujar Farid, beberapa waktu lalu.
FKJ berharap situasi tetap kondusif meskipun Pemilihan Walikota Palopo Palopo akan diulang. Putra mantan Wali Kota Palopo, Judas Amir ini pun menyatakan kesiapannya menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) setelah pasangan Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi. Dia menegaskan bahwa Pilwali Palopo digelar kapan saja, yang terpenting adalah situasi kondusif, dan masyarakat tidak terprovokasi.
"Yang terpenting semua menjaga kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan yang sudah terbangun di Kota Palopo yang kita cinta ini," imbuh dia.
FKJ juga mengajak kepada seluruh masyarakat Palopo dan juga para kandidat untuk senantiasa menjaga kedamaian serta kesejukan yang sudah terbangun selama ini.
Menurut dia, PSU merupakan bagian dari proses demokrasi yang biasa terjadi. Sehingga, dia berharap PSU ini tidak menjadi pemantik permusuhan dan pertikaian antar pemilih di Kota Palopo.
''Yang pasti Palopo tetap menjaga kondusifitas. Itu harapan saya dan tim lainya," harap mantan Birokrat Pemkot Palopo ini.
Adapun, Ketua Tim Pemenangan FKJ-Nur, Budi Sada mengungkapkan bahwa pihaknya sudah siap dalam menghadapi PSU Palopo ini. Pihaknya, kata dia, sisa mengkonsolidasikan anggota tim karena sampai saat ini belum ada yang dibubarkan.
"Langkah awal tetap lanjutkan konsolidasi. Jadi tinggal kita konsolidasikan kembali saja," imbuh dia.
Dia pun mengungkapkan, hal pertama yang dilakukannya setelah pembacaan putusan oleh MK adalah langsung mengkonsolidasikan tim pemenangan.
"Untuk sekarang, kami menunggu petunjuk dari KPU, sembari merapikan semua tim yang sudah dibentuk. Insyaallah siap tempur kembali," ujar dia.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Rizal Pauzi menguraikan secara kalkulasi hanya ada dua kandidat yang akan total.
"Kalau saya melihatnya, yaitu pasangan Naili-Akhmad dengan FKJ-Nur (Farid Kasim Judas-Nurhaenih). Itu kalau kita melihat tensi politiknya dan pergerakan timnya dan seterusnya," ujar.
"Menurut saya ini akan menjadi menarik apalagi Palopo itu geopolitiknya sempit, sehingga perubahan konstelasi itu bisa bergerak begitu cepat, jadi saya pikir itu yang menjadi tantangan tersendiri di sana. Bisa saja, dari dua kandidat ini ada kuda hitam dan seterusnya. Tapi menurut pengamatan saya, terkait pergerakan hari ini saya pikir pertarungan kedua kandidat ini sangat kuat," sambung dia.
Selain itu, Rizal juga menjelaskan permasalahan yang dihadapi pasangan FKJ-Nur saat ini adalah mensolidkan kembali timnya. Dimana, pasangan ini sebelumnya diketuai lebih kuat di birokrasi, namun karena ada jedah sehingga konsolidasi di tubuh birokrasi Kota Palopo itu dinilai bisa pecah.
"Kemudian yang terakhir saya pikir bahwa ada tantangan tersendiri bagi FKJ karena sebelumnya kan dia didukung oleh birokrat, bukan didukung secara langsung tapi dia punya pengaruh terhadap birokrat karena orang tuanya dan dia. Ini juga menjadi tantangan tersendiri karena sudah jeda, kalau seperti itu dia butuh recover," ujar dia.
"Tinggal memang bagaimana kemampuan-kemampuan tim ini mensolidkan, dan yang pasti ini adalah pertarungan logistik. Karena areanya sempit, kemudian figur-figur yang mempunyai kemampuan untuk mengkonsolidasikan massa dengan baik. Jadi tentu, logistik itu menjadi salah satu variabel yang sangat besar," imbuh dia.(idris prasetiawan)