Tiga Anggota Polri Tewas Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung, Legislator Pusat JFK Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

  • Bagikan
Anggota DPR RI, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang. IST

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA – Tragedi berdarah yang menewaskan Kapolsek Negara Batin dan dua anggotanya saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Provinsi Lampung, memicu kecaman keras dari berbagai pihak.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, dengan tegas menyatakan bahwa para pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.

“Saya mengutuk tindakan keji tersebut. Pelakunya harus dihukum berat sesuai undang-undang yang berlaku,” tegas Frederik, Selasa (18/3/2025).

Ia juga menekankan bahwa proses hukum harus berjalan transparan dan tanpa pandang bulu. “Saya sarankan agar pelaku diserahkan ke peradilan umum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tambahnya.

Frederik, yang memiliki pengalaman panjang di bidang penegakan hukum, menyoroti bahwa insiden ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi aparat kepolisian dalam memberantas perjudian ilegal. Menurutnya, praktik seperti ini sering kali melibatkan jaringan kuat yang berpotensi membahayakan petugas di lapangan.

“Kita tidak boleh membiarkan tindakan kriminal seperti ini menggerogoti rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Semua pihak harus bersatu melawan kejahatan dan memastikan keadilan ditegakkan,” tambahnya.

Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (17//2025) sore di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Sebanyak 17 personel Polsek Negara Batin melakukan penggerebekan di sebuah arena sabung ayam yang diduga menjadi lokasi perjudian ilegal.

Awalnya, situasi di lokasi tampak normal. Namun, ketika aparat tiba sekitar pukul 16.50 WIB, mereka tiba-tiba diserang oleh orang tak dikenal. Tembakan dilepaskan secara brutal, menewaskan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, serta dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta. Ketiga polisi itu tewas di tempat dengan luka tembak di bagian kepala.

Pasca-kejadian, aparat kepolisian dan militer langsung bergerak cepat untuk mengusut pelaku. Bahkan, Kodam II/Sriwijaya tengah menyelidiki kemungkinan keterlibatan oknum anggota TNI dalam insiden ini.

Tuntutan Penegakan Hukum
Sebagai mantan perwira tinggi Polri, Frederik Kalalembang menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama dalam meningkatkan perlindungan bagi aparat yang bertugas di lapangan.

Frederik juga berjanji akan terus mengawal kasus ini agar diusut hingga tuntas. “Jangan sampai ada intervensi. Kita harus pastikan keadilan ditegakkan dengan seadil-adilnya,” ujarnya.

Ia berharap, melalui penanganan yang tegas dan transparan, kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang. “Masyarakat harus merasa aman, dan aparat yang menjalankan tugasnya harus mendapat perlindungan maksimal,” tutupnya. (int/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version