Perempuan Bajo Prof. Syamzan Syukur Raih Guru Besar, Ketua KKLR Sulsel: Ini Kebanggaan Luwu Raya

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR – Ketua Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Luwu Raya (BPW KKLR) Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, memberikan apresiasi tinggi kepada Prof. Dr. Hj. Syamzan Syukur, M.Ag. atas pencapaiannya sebagai perempuan pertama asal Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, yang meraih gelar Guru Besar.

Menurut Hasbi, keberhasilan Prof. Syamzan menjadi Guru Besar dalam bidang Historiografi Islam di UIN Alauddin Makassar merupakan kebanggaan bagi masyarakat Wija to Luwu serta membuktikan bahwa akademisi asal Luwu Raya mampu bersaing di tingkat nasional.

"Kami ucapkan selamat dan sukses atas pencapaian Prof. Syamzan. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Wija to Luwu, bahwa bertambah lagi profesor dari Luwu Raya, dan kali ini dari kalangan perempuan," ujar Hasbi di Makassar, Kamis (28/3/2025).

Harapan untuk Akademisi Luwu Raya

Hasbi berharap pencapaian ini dapat menjadi pemacu semangat bagi akademisi lainnya, khususnya Wija to Luwu yang bergerak di dunia pendidikan tinggi, untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan meraih gelar akademik tertinggi.

"Tentu kita berharap semakin banyak profesor dari Luwu Raya. Artinya, akan ada lebih banyak ilmuwan dan akademisi hebat yang bisa berkontribusi dalam membangun dan memajukan daerah ini. Mudah-mudahan segera menyusul profesor-profesor WTL baru lainnya," tambahnya.

Menurutnya, dengan semakin banyaknya Guru Besar asal Luwu Raya, peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan daerah akan semakin besar.

Torehan Sejarah oleh Prof. Syamzan Syukur

Prof. Syamzan Syukur sendiri lahir pada 1 April 1973 dan telah mengabdikan dirinya sebagai dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan fokus pada Sejarah Peradaban Islam.

Selain dikenal sebagai akademisi yang produktif dalam penelitian dan penulisan ilmiah, ia juga aktif dalam dunia pendidikan sosial.

Bersama keluarga besarnya, ia mendirikan RA Hj. St. Masita Syukur Bajo dan TPA Hj. St. Masita Syukur Bajo, sekolah gratis yang telah berjalan selama empat tahun untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.

Selain itu, Prof. Syamzan juga pernah menjabat sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar periode 2015-2019. Keberhasilannya menjadi Guru Besar semakin mempertegas perannya sebagai akademisi yang berkontribusi besar bagi dunia pendidikan dan masyarakat.

Dengan pencapaian ini, Prof. Syamzan Syukur tak hanya mencatat sejarah sebagai Guru Besar perempuan pertama dari Bajo Luwu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi akademisi asal Luwu Raya untuk terus berprestasi dan memberikan dampak positif bagi ilmu pengetahuan serta pembangunan daerah.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version