Bupati Andi Rahim Sebut Idulfitri sebagai Momentum Saling Memaafkan dan Hilangkan Rasa Benci

  • Bagikan

Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Bupati Andi Abdullah Rahim mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Luwu Utara untuk kembali merajut kebersamaan dan memperkuat ikatan tali silaturahim pasca-pelaksanaan Pilkada 2024 yang digelar November 2024 lalu. Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan Idulfitri di Masjid Agung Syuhada, Masamba, Senin (31/3/2025).

“Mari kita kembali merajut silaturahim dan memaknai hari raya Idulfitri ini sebagai hari untuk menghilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri, dan rasa dendam, yang mungkin hadir dalam hati kita, dan kita ganti semua itu dengan sikap kasih sayang, saling menghargai persaudaraan dengan hati terbuka, wajah berseri, memberi senyum, dan saling memaafkan,” ucap Andi Rahim.

Kemudian Andi Rahim mengutip sebuah hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, tidak akan masuk surga orang yang suka memutus silaturahim. “Oleh karena itu, mari kita membangun kolaborasi dan memperkuat silaturahim sesama warga masyarakat Luwu Utara,” ajak dia.

“Dengan kondisi kita yang kembali fitrah, saya mengajak kepada kita semua untuk bersama-sama menyatukan hati, niat, ikhtiar, dan tekad untuk menjadikan Idulfitri sebagai tonggak awal untuk kembali membuka lembaran baru dan masa depan yang lebih baik dalam rangka terwujudnya Luwu Utara Unggul, Terkemuka dan Akseleratif menuju Masyarakat Maju,” sambungnya.

Alumnus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makasar ini menambahkan, Idulfitri merupakan momentum untuk saling menumbuhkan kepekaan sosial, menebar kasih sayang kepada sesama, terutama kepada mereka yang tergolong dalam kategori kurang beruntung atau dhuafa.

“Dalam sebuah hadis, Rasulullah Muhammad SAW kembali bersabda, carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang yang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan karena orang-orang lemah di antara kalian,” ucapnya mengutip sebuah hadis.

Sementara itu, Andi Rachmat, yang didaulat sebagai khatib salat Ied, mengatakan, Idulfiri harus dijadikan sebagai momentum untuk saling memaafkan antar-sesama. “Jika Allah saja memaafkan dosa kita, bagaimana mungkin kita tidak bisa memaafkan khilaf makhlukNya,” ujarnya.

Lanjut mantan Anggota DPR-RI ini mengatakan, Ramadan adalah bulan di mana umat muslim menunaikan dan menguatkan hubungannya kepada Allah SWT atau hablumminallah, sementara momentum Idulfitri adalah hari di mana sesama umat muslim harus saling memaafkan.

“Tidak lengkap hari ini jika tidak disempurnakan dengan merawat hubungan kita dengan sesama makhluk Allah SWT, maka hari fitri adalah hari di mana yang tercerai menjadi satu, yang berpisah kembali bersua, yang bertikai menjadi damai, yang pendendam jadi pemaaf, yang berbeda jadi saling memahami, dan yang tersesat kembali menemukan jalan,” tuturnya.

Dikatakannya, perbuatan saling memaafkan adalah sebuah perbuatan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT. “Dalam maaf ada kelapangan jiwa, dalam maaf ada harapan akan masa depan yang cerah, dalam maaf ada jalinan kasih sayang yang tidak mudah putus, dan dalam maaf ada penyembuh bagi luka di dalam jiwa,” pungkasnya.

Selain Bupati Andi Rahim, Wakil Bupati Jumail Mappile, unsur Forkopimda, serta pejabat Pemda lainnya juga ikut melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Syuhada. Usai melaksanakan salat Ied, Bupati dan Wakil Bupati menerima tamu di rumah jabatan masing-masing. (*/junaidi rasyid)

  • Bagikan