Adnan Mulai Bergerilya Cari Dukungan Pimpin Golkar Sulsel, Ini Tokoh yang Sudah Didatangi…

  • Bagikan
Adnan Purichta Ichsan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dukungan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan mulai diwarnai safari jaring dukungan dari internal atau kader partai. Salah satunya yakni Adnan Purichta Ichsan, yang bergerak lebih awal sekaligus meminta restu dari sejumlah tokoh senior. Memanfaatkan momentum Idulfitri, mantan bupati Gowa itu mendatangi senior Golkar Sulsel, Nurdin Halid.

Gayung pun bersambung. Nurdin mendorong Adnan untuk ikut bertarung "memanjat beringin rindang" itu.

Dukungan kepada Adnan kerap disampaikan di beberapa kesempatan. Terbaru, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu menerima silaturahmi Adnan di kediamannya di Jalan Mapala, pekan lalu.

Mantan Wakil Ketua umum DPP Golkar itu menjamu Adnan dengan hidangan khas. Dia juga membeberkan percakapan keduanya, yang menyebutkan bahwa kedatangan Adnan sekaligus meminta restu untuk maju di Musda DPD I Partai Golkar Sulsel yang digelar pertengahan tahun ini.

"Pak Adnan datang bersilaturahmi dan meminta dukungan untuk maju sebagai calon Ketua Golkar Sulsel," kata Nurdin.

Sebagai senior dan sesepuh di Golkar, NH menegaskan tetap memberikan restu kepada Adnan dan kader lain yang maju di Musda. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap regenerasi kepemimpinan di Golkar Sulsel.

"Sebagai senior, saya memberikan dukungan penuh kepada adinda Adnan agar dapat memimpin dan membesarkan Partai Golkar," ujar Nurdin.

Nurdin menilai Adnan sebagai sosok pemimpin muda yang berpotensi besar dan memiliki tekad kuat untuk membangun Golkar Sulsel ke depan. Meski selama ini, Adnan belum terlibat dalam kepengurusan Golkar, sehingga kontribusinya dalam Pemilu kemarin belum maksimal.

"Jika mendapat kepercayaan, saya yakin beliau mampu mengembalikan kejayaan Golkar," tambah Nurdin.

Selain Adnan, Nurdin juga menyebut beberapa nama lain yang memiliki peluang besar untuk memimpin Golkar Sulsel. Empat tokoh yang dinilai memiliki potensi besar untuk memimpin Golkar Sulsel ke depan.

"Ada Andi Ina Kartika Sari, Ilham Arief Sirajuddin, Munafri Arifuddin, dan Adnan," beber Nurdin.

Adnan enggan memberikan komentar mengenai pertemuan dengan Nurdin Halid dan beberapa tokoh Golkar lainnya. Namun, dia mengatakan secara singkat bahwa suasana Ramadan dan Idulfitri, diperkuat dengan silaturahmi.

"Ya, suasana Ramadan dan Idulfitri, perlu silaturahmi," singkat Adnan.

Sebelum silaturahmi ke Nurdin Halid, Adnan berkunjung ke kediaman Ilham Arief Sirajuddin (IAS) di Jalan Batu Putih, Makassar. Keduanya tampak berbincang akrab dalam suasana yang santai namun penuh makna politik.

Adnan juga bertandang ke rumah Munafri Arifuddin di Jalan Khairil Anwar. Munafri, yang juga masuk dalam bursa calon ketua, menerima langsung kunjungan tersebut dan keduanya tampak berdialog hangat.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Hasanuddin Hasrullah mengatakan beberapa nama seperti Adnan Purichta menguat, menyusul Ilham Arief Sirajuddin kemudian petahana Taufan Pawe serta Munafri Arifuddin dalam memperebutkan kursi ketua Golkar Sulsel.

"Saya coba melakukan analisis para tokoh politikus Golkar, ternyata sosok Adnan, IAS, Taufan Pawe, dan Munafri Arifuddin punya kans besar," ujar Hasrullah.

Menurut dia, figur Adnan, misalnya, paling menonjol dan berpotensi bisa memimpin Golkar di Sulsel. Hasrullah meyakini, Adnan bisa merangkul jajaran pengurus Golkar di daerah ini.

"Tentu Adnan paling tepat. Dia tokoh perwakilan dari kelompok usia muda dan milenial. Dia mampu mendekat diri dengan kelompok milenial yang dimana kelompok ini memiliki 60 persen pemilih," imbuh dosen ilmu komunikasi politik itu.

Menurut Hasrullah, sosok Adnan mampu melakukan pendekatan di kelompok milenial, untuk membawa kembali kejayaan Golkar di Sulawesi Selatan. Sekaligus, kata dia, untuk mengimbangi Partai NasDem yang dipimpin Rusdi Masse dalam merangkul banyak anak muda dan milenial.

Hasrullah juga menilai, Ilham Arief Sirajuddin punya segudang pengalaman yang malang melintang, baik di pemerintahan maupun di dunia politik. Tinggal, sambung dia, upaya IAS mampu merebut suara dari pengurus DPP Golkar serta pengurus di 24 DPD dua yang memiliki suara dan organisasi sayap partai yang memiliki hak suara.

"Tapi yang utama itu mendapatkan dukungan dari ketua umum Golkar, itu yang kami lihat dari luar platform partai Golkar dalam memilih ketua di daerah," tutur Hasrullah.

Sedangkan, untuk Taufan Pawe, kata Hasrullah, masih ada faktor figur lain yang kuat, apalagi dari hasil pemilu legislatif lalu (2024), Partai Golkar di Sulsel perolehan kursi di DPRD Sulsel dn kabupaten ikut anjlok.

"Entah nantinya itunya jadi penilaian pengurus pusat atau tidak untuk mengusung kembali Taufan Pawe," ujar Hasrullah.

"Jangan lupa juga Munafri, yang punya prestasi terpilih wali kota Makassar dan juga mempertahankan kursi pimpinan wakil ketua di DPRD Makassar, bisa diperhitungkan," sambung dia.

Menurut Hasrullah yang juga pernah duduk sebagai pengurus AMPI di era Orde Baru menyarankan agar Golkar di Sulawesi Selatan memilih seorang ketua partai yang punya tingkat keterpilihan tinggi dan mempunyai kemampuan leadership.

Memilih pemimpin itu, kata dia, harus berasal dari kader yang mempunyai kemampuan leadership. Misalkan melakukan blusukan ke mana-mana. Seperti yang pernah dilakukan calon sebelumnya yang mengunjungi keseluruhan kabupaten dan pelosok desa kapasitas sebagai kader partai.

"Kesimpulannya sebagai orang yang pernah di AMPI, saya kira untuk memperbaiki Golkar kita butuh figur seperti Adnan dan IAS," imbuh Hasrullah.

Adapun mengenai IAS yang kemungkinan akan diadang dengan AD/ART Golkar terkait dengan prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT), menurut Hasrullah, persoalan masa lalu yang bersangkutan telah selesai.

"Saya pikir itu masa lalu persoalannya juga telah selesai. Partai Golkar butuh mengembalikan kejayaan sehingga diperlukan sosok yang bisa mengantarkan Golkar sebagai jawara kembali di Sulsel. Tapi pada ujungnya kita serahkan saja kepada internal partai. Partai Golkar harus memiliki pemimpin yang punya kapasitas dan kemampuan yang lebih," ujar Hasrullah. (*/raksul)

  • Bagikan

Exit mobile version