Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Terendah Sejak Indonesia Merdeka

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah tajam dan mencapai titik terendah sepanjang sejarah pada Senin (7/4).

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) tercatat menyentuh level Rp17.261 per dolar AS pada pukul 10.43 WIB.

Angka ini menunjukkan pelemahan signifikan dibandingkan dengan posisi terakhir sebelum libur Lebaran, yakni pada Kamis (27/3) yang berada di kisaran Rp16.555 per dolar AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah kali ini dipicu oleh tekanan global, khususnya menyusul pengumuman kebijakan tarif resiprokal dari Presiden AS, Donald Trump, di awal April.

Kebijakan tersebut memberlakukan tarif balasan hingga 32% terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Ketegangan semakin memanas setelah Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa penerapan tarif tidak akan ditunda.

Hal ini memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap eskalasi perang dagang global yang berdampak langsung pada stabilitas mata uang negara berkembang.

Menanggapi kondisi ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan terus memantau perkembangan pasar global dan domestik, terutama setelah munculnya kebijakan perdagangan dari AS dan retaliasi dari China.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa gejolak tidak hanya terjadi pada mata uang, tetapi juga mempengaruhi pasar saham global dan imbal hasil (yield) US Treasury.

“Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan menerapkan strategi triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot valuta asing, pasar DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward), dan pasar sekunder Surat Berharga Negara (SBN),” jelas Ramdan.

Kebijakan ini, lanjutnya, bertujuan untuk menjaga ketersediaan likuiditas valuta asing serta mempertahankan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.
(fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version