HUT Ke-23 Tahun Kota Palopo: Terus Tumbuh jadi Pusat Perekonomian Jazirah Utara Sulsel

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Hari ini, Kamis 10 April, tepat Kota Palopo berusia 23 Tahun. Usia yang menginjak dewasa. Dibentuk menjadi daerah otonom pada 10 April 2002, silam, bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Mamasa, Sulbar. Kini, Kota Palopo menjelma menjadi Kota Jasa, pusat perekonomian di jazirah utara Sulsel.

HUT Ke-23 Kota Palopo tahun ini mengangkat tema “Palopo Kota Jasa yang Maju, Harmoni, dan Inklusif”.

Makna ini menggambarkan realitas yang ada saat ini, dimana Palopo terus tumbuh menjadi kota jasa. Mulai dari jasa sektor ekonomi hingga jasa sektor pendidikan.

Dimana dari data BPS 2025, Kota Palopo terdapat 7 pasar, 301 toko/store, 1.653 kios, dan warung 1.293. Sementara di jasa pendidikan Kota Palopo terdapat 16 kampus. Bahkan yang membanggakan, di Kota Palopo terdapat dua kampus yang memiliki Fakultas Kedokteran, yakni Universitas Mega Buana dan Universitas KJP. Ditambah Fakultas Kedokteran Gigi yang baru dibuka Universitas Mega Buana. Ini menjadikan Palopo sebagai daerah di luar Kota Makassar yang memiliki Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.

Pada tahun 2025, Palopo diproyeksikan akan semakin maju dengan ekonomi yang terjamin. Ditandai, Pemerintah Kota Palopo dan DPRD telah menyepakati rancangan APBD tahun 2025 dengan target pendapatan Rp1,04 triliun.

Pj Wali Kota, Drs. H. Firmanza DP M,Si mengajak di HUT Ke-23 Kota Palopo untuk menjaga ketentaraman, kedamaian, kerukunan, apalagi jelang digelarnya Pemungutan Suara Ulang (PSU), agar kita lebih bijak lagi ber-medsos. Jaga jari kita dalam ber-medsos. Jangan karena beda pandangan dan pilihan, hubungan persaudaraan silaturahim terputus.

"Politik itu sewajarnya, persaudaraan selamanya," kata Pj Wali Kota saat memberikan arahan di apel gabungan hari pertama berkantor, Selasa 8 April, lalu.

Pascalebaran ini juga, Pj Wali Kota mengungkapkan, Kota Palopo sempat mengalami deflasi saat jelang lebaran namun terbilang terkendali. Beberapa komoditas yang sempat naik saat jelang lebaran, sepekan setelah lebaran sudah berangsur turun, normal. Namun, saat ini kita juga dibayangi inflasi, apalagi pasca dihapusnya subsidi listrik 50 persen.

Begitu juga dengan persoalan stunting yang menjadi program nasional. Khusus di Kota Palopo, kata Pj Wali Kota harus dilakukan pemantauan secara berkala. Sebagai bagian persiapan menuju Generasi Emas 2045.

"Saya minta kita semua pelototi program-program yang berkaitan dengan stunting. Jangan lagi buat program yang tidak menyentuh langsung anak-anak kita. Kalau 10 anggarannya, usahakan semuanya atau minimal 9 atau 8 dirasakan manfaatnya anak-anak kita. Jangan hanya soal insentif, honor yang diurusi tetapi yang bersentuhan langsung dengan anak-anak itu hanya sedikit," ungkap Pj Wali Kota.

Di sektor penanggulangan stunting ini, Kota Palopo berhasil mendapat melakukan pengendalian dan jumlah penderitanya terus menurun. Bahkan beberapa kelurahan zero kasus.

Berdasarkan data EPPGBM pada bulan Agustus 2023 stunting sebanyak 228 balita turun menjadi 108 pada bulan Agustus 2024, kemudian pada bulan November 2024 turun lagi menjadi 106 orang (Eppgbm, November 2024). Di harapkan ke depannya lagi bisa membantu anak–anak yang mengalami resiko stunting, agar bisa mewujudkan Kota Palopo bebas stunting atau zero stunting di tahun 2025.

Sejak dipimpin Pj Wali Kota Drs. H Firmanza mulai tahun 2024, lalu, Kota Palopo berhasil mendapat sejumlah penghargaan nasional. Di antaranya, Penghargaan Innovative Government Award 2024.

Di penghargaan ini, Pemerintah Kota Palopo meraih penghargaan ini karena dinilai sangat inovatif. Lalu, penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024. Pemerintah Kota Palopo meraih penghargaan ini karena berhasil memajukan budaya. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha di Taman Ismail Marzuki Jakarta.(idris prasetiawan)

  • Bagikan