PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID Jamkesnews – Menjelang keberangkatan ibadah haji tahun 1446 Hijriyah/2025 Masehi, BPJS Kesehatan Cabang Palopo menggelar sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi para Calon Jemaah Haji (CJH) di Kota Palopo.
Sosialisasi dilakukan bertepatan dengan kegiatan Bimbingan Manasik Haji yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Palopo, Jumat (11/04).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palopo, Dahniar Hasyim Dahlan menegaskan pentingnya perlindungan kesehatan bagi jemaah dan petugas haji melalui Program JKN ini. Menurutnya, ibadah haji adalah perjalanan panjang dan penuh tantangan, sehingga jemaah dan petugas haji perlu memiliki jaminan yang dapat melindungi mereka dari risiko kesehatan yang mungkin terjadi.
“Kami memahami betul bahwa dalam perjalanan haji, risiko kesehatan bisa datang kapan saja. Jadi Program JKN ini sangat penting untuk calon jemaah haji, karena dengan adanya perlindungan kesehatan dari BPJS Kesehatan, jemaah akan merasa lebih tenang, lebih siap, dan tentunya bisa lebih maksimal dalam menjalankan ibadah suci,” ujar Dahniar.
Dalam pemaparannya, ia juga menyampaikan informasi terkait hak dan kewajiban peserta JKN, prosedur pelayanan kesehatan selama masa persiapan haji, serta pentingnya memastikan status kepesertaan JKN peserta tetap aktif.
“Dalam kegiatan ini, kami ingin mengingatkan pentingnya bagi seluruh calon jemaah haji untuk memahami hak dan kewajiban mereka sebagai peserta JKN, termasuk bagaimana prosedur pelayanan kesehatan berlaku selama masa persiapan ibadah haji. Kami juga menyampaikan bahwa salah satu hal penting yang perlu dipastikan oleh jemaah adalah status kepesertaan JKN yang aktif,” tambah Dahniar.
Dahniar juga mengingatkan kepada jemaah haji dan petugas haji untuk dapat memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk berbagai keperluan. Aplikasi Mobile JKN ini dapat mengecek status kepesertaan peserta, melakukan skrining kesehatan mandiri serta dapat mengakses riwayat kesehatan peserta JKN. Riwayat kesehatan ini sangat penting bagi jemaah dan petugas haji untuk memantau kondisi kesehatan sebelum keberangkatan ke tanah suci ataupun setelah kembali ke tanah air.
“Kami berharap para jemaah dan petugas haji juga dapat memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Karena dengan aplikasi ini, jemaah bisa dengan mudah mengecek status kepesertaan, melakukan skrining kesehatan bahkan dapat melihat riwayat kesehatan sebelum atau sesudah berangkat dari tanah suci,” jelasnya.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Palopo, Sirajuddin M.A menyambut baik atas partisipasi yang diberikan oleh BPJS Kesehatan Cabang Palopo pada kegiatan Bimbingan Manasik Haji ini.
“Sosialisasi seperti ini sangat perlu dilakukan karena dapat membantu para jemaah haji memahami pentingnya jaminan kesehatan sebagai bagian dari kesiapan fisik dan mental sebelum jemaah haji berangkat ke tanah suci,” jelas Sirajuddin.
Di tempat yang sama, salah satu calon jemaah haji asal Kota Palopo, Fauzan (23) mengaku bersyukur juga dengan adanya kegiatan ini, sehingga dapat memahami dan mengerti apa tujuan diberlakukannya Program JKN untuk jemaah haji.
“Penjelasan yang diberikan cukup jelas dan membuat kami tahu apa tujuan dari Program JKN untuk para calon jemaah haji ini. Banyak informasi penting yang kami dapatkan, terutama soal hak dan layanan kesehatan yang dapat digunakan sebelum dan setelah beribadah haji di tanah suci,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan seluruh jemaah dan petugas haji dari Kota Palopo dapat memahami dan memanfaatkan layanan Program JKN secara optimal sebagai bagian dari ikhtiar dalam menjaga kesehatan sebelum dan sesudah menjalani ibadah haji. (sy/ra)