PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALANGKE --- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Objek Wisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Luwu Utara terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Kolaborasi dilakukan dalam upaya untuk membenahi Kompleks Makam Datu Patimang Malangke, yang tak lain adalah salah satu objek wisata religi unggulan yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Mengingat makam ini juga sudah dikenal secara Nasional.
Kepala UPT Pengelola Objek Wisata, Lukman, mengatakan bahwa untuk melakukan pembenahan di dalam kompleks makam Datu Patimang, tidak bisa dilakukan secara parsial. Butuh keterlibatan seluruh pihak. Maka dari itu, ia terus membangun sinergi dengan Bidang Kebudayaan.
“Bidang Kebudayaan dan UPT Pariwisata adalah dua instrumen yang memegang peranan penting dalam pengelolaan objek wisata Datu Patimang. Keduanya mesti bersinergi. Karena hanya dengan itu, persoalan dapat kita atasi bersama,” jelas Lukman, usai bersilaturahmi dengan Kepala Bidang Kebudayaan di Kantor Bidang Kebudayaan belum lama ini.
Selain bersilaturahmi, pertemuan tersebut juga dilakukan untuk memperkuat kerja sama antara petugas pariwisata dan petugas kebudayaan yang bertugas di Kompleks Makam Datu Pattimang. “Ajang STQH tak lama lagi, kita mesti bersiap untuk menyambut ajang tersebut,” jelasnya.
Menurut mantan Pranata Humas Diskominfo-SP ini, STQH merupakan momentum terbaik untuk memperkenalkan objek wisata, termasuk wisata religi makam Datu Pattimang, Malangke.
“Biasanya peserta STQH dari berbagai daerah akan memanfaatkan ajang ini untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata. Biasanya di awal atau pengujung kegiatan. Makanya sebagai tuan rumah, kita harus siap. Siapa tahu tempat kita yang dikunjungi,” tandasnya.
Sekadar diketahui, STQH XXIII Sulsel di Kabupaten Luwu Utara akan dibuka oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, pada 13 April 2025 mendatang di Lapangan Taman Siswa (Tamsis), Masamba.(junaidi rasyid)
