Warga Rindingallo Ditandu Sejauh 6 Kilometer dan Meninggal di Puskesmas, Ini Penjelasan Kapus Pangala’

  • Bagikan

Jon Padidi,Kepala Puskesmas Pangala'.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-Kepala UPT Puskesmas Pangala' (Kapus) Jon Padidi angkat bicara terkait salahsatu warga masyarakat Pangala' yang di tandu ke puskesmas dan meninggal disana .

"Salam sehat, kami keluarga besar puskesmas Pangala' Menyampaikan Duka Cita yang mendalam atas meninggalnya Orang Tua, Nenek yang tercinta," Ungkap Jon Padidi selaku kepala Puskesmas Pangala'.

Jon Padidi menjelaskan terkait kronologi kejadiannya,melalui sambungan WhatsAppnya Kepada PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID Sabtu,19 April 2025 mengatakan Pertama-tama kami sampaikan klarifikasi terkait dengan pemberitaan yang beredar luas di Media sosial (Medsos) dimulai dengan kejadian sejak tanggal 15 sampai dengan hari ini Sabtu, 19 April 2025.

"Tekait dengan pemberitaan tersebut bahwa Adanya Masyarakat Kami yang sedang Sakit dan tidak dilakukan penjemputan ke rumah untuk di bawa ke Puskesmas.Hal tersebut diatas Penjemputan Pasien yang sedang sakit untuk di antarkan ke puskesmas memang belum kami lakukan dengan pertimbangan
Ketersediaan Sarana yang belum memadai 1 mobil Ambulance.Tenaga Supir Kami adalah tenaga Sukarelah yang belum bisa kami tuntut tanggung jawabnya secara mutlak dalam pelaksanaan kegiatan tersebut," sebutannya.

Lanjutnya ,Akan menjadi kiblat pelayan public kedepan yang sangat membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Mengingat Wilayah pelayanan kami yang terdiri dari 9.085 Penduduk dengan angka Kesakitan berkisar 1.360 Orang per Bulan.Atau 45 orang setiap harinya Pelayanan Mobilisasi Pasien dari Rumah ke Puskesmas, yang selama ini kami laksanakan baru bisa menyasar pada Pelayanan Ibu Bersalin.

Pelayanan Mobilisasi Pasien dari rumah ke Puskesmas belum masuk dalam standar layanan di Tingkat FKTP atau Puskeemas Perawatan seperti Puskesmas Pangala'.

"Pelayanan ini seyogianya menjadi kegiatan kemitaraan antara Puskesmas dengan Lembang (Ambulance Desa)
Namun pada kondisi tertentu, kami tetap memberikan pelayanan penjemputan apabila ada Penyampaian ke pada kami secara jelas oleh Masyarakat maupun kepala Desa/Lembang terkait Dengan berbagi pertimbangan yang logis. Tidak tersedinya kendaraan di lingkungan tempat tinggal Masyarakat yang bersedia mengantar," katanya.

Pelayanan seperti ini sudah sering kami lakukan,Bahkan saya selaku kepala Puskesmas Pernah melakukan pemjemputan pasien ke daerah tersebut pada pukul 01:00 Wita dini hari. Dalam Kejadian tersebut,bahwa tidak ada informasi yang kami terima terkait penjemputan pasien tesebut,walaupun mungkin ada Kontak melalui telefon tapi tidak tersampaikan secara baik kepada kami.

"Seandainya kami mengeetahui,pasti kami ambil inisiatif ,tindakan untuk menjemput pasien tersebut.
Dan terkait pelayanan Kendaraan yang ada di Puskesmas Kami Yaitu
Ambulance diperuntukkan untuk Mobilisasi Pasien dari Puskesmas Ke rumah Sakit.

Puskesmas Keliling diperuntukkan Untuk Kegiatan Operasional yang menyangkut Pelayanan Promotif Dan Preventif di tengah-tengah Masyarakat (9 Lembang/Desa).Namun pada Prakteknya dilapangan dengan situasi dan pertimbangan lain. Fungsi kedua kendaraan tersebut saling mengisi (tertukar)
Mobil Jenazah belum tersedia,dalam hal Pelayanan Mobil Jenazah.

Di Puskesmas kami Layanan tersebut belum tersedia karena masih terbatas dengan sarana belum ada Mobil Jenazah. Dalam hal ini,kami berupaya untuk bisa mengadakan/nengusulkan kendaraan Khusus Jenazah.

Selanjutnya dalam hal Pelayanan Mobil Jenazah ini, Kami sudah menyampaikan melalui sosialisasi di tempat-tempat ibadah dan Kegiatan Sosial Masyarakat. Selain itu,kami berusaha menyelesaikan persoalan Mobil Jenazah tersebut dengan bermitra dengan pemilik kendaraan yang bersedia.

"Melalui kesempatan ini,kami menyampaikan permohonan maaf apabila ada pelayanan kami yang telah kami laksakan namun belum bisa memuaskan berbagai pihak," ujarnya.

Sehubungan dengan pemberitaan di medsos,mohon kiranya dilakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada kami sebelum menyampaikan ke ruang public,agar tidak terjadi kesimpang siuran informasi yang berujung pada terganggunya semangat kerja staf kami dalam memberikan pelayanan ke Masyarakat.

Dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam hal ini baik yang memberikan tanggapan negatif maupun yang positif atasnya kami ucapakan banyak terima kasih.

"Semoga kondisi ini menjadi momentum perbaikan pada semua lini layanan Kesehatan di Kabupaten Toraja Utara secara Khusus Puskesmas Pangala’.Hal ini Kami sudah Komunikasi Juga dengan Ibu Kadis Kesehatan, terima kasih," pungkas Kepala Puskesmas Pangala' Jon Padidi.(Albert)

  • Bagikan