Serap Panen dan Kebutuhan Gudang, Wadirut Bulog Terima Kunjungan Bupati Lutra dan Timnya

  • Bagikan
Wakil Dirut Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn) Dr. Marga Taufiq menemui Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, pada 15 April 2025, pekan lalu. --IST--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Dirut Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn) Dr. Marga Taufiq menerima kunjungan Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, pada 15 April 2025, pekan lalu di kantor Perum Bulog Jakarta.

Pada kesempatan itu, Marga Taufiq membahas hasil panen gabah di Luwu Utara yang banyak dibawa ke Sidrap.
Dimana, saat panen bersama Dewas dan Pimwil, beberapa waktu lalu, Bupati Lutra menyampaikan bahwa ada kebutuhan gudang. Dan ditindak lanjuti dengan inventarisasi gudang-gudang di Luwu Utara
Bupati Luwu Utara berharap agar hasil panen dapat di kelola oleh Luwu Utara, sehingga uang yang beredar ada di Luwu Utara.

Pertemuan itu turut dihadiri Kadiv Hublem, Kadiv Umum, Ketua Tim PMO Transformasi, Kadistan Luwu Utara, Kadisdag Luwu Utara, dan Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Luwu Utara
Sebagai informasi, Bupati Andi Abdullah Rahim membeberkan angka-angka capaian pertanian yang mencerminkan peran vitalnya terhadap perekonomian daerah.

Menurutnya, sektor pertanian khususnya padi menyumbang sekira 52 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Luwu Utara. Dengan produksi mencapai 259.394 ton gabah kering panen, nilai perputaran uang yang dihasilkan dari sektor ini ditaksir menyentuh Rp1,5 triliun.

"Ini angka yang luar biasa. Rp1,5 triliun berputar dari hasil pertanian kita, khususnya padi. Artinya, pertanian bukan hanya soal pangan, tapi juga urusan ekonomi besar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat," tuturnya, Senin (7/3).

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa saat ini harga gabah cukup kompetitif di angka Rp6.500 per kilogram, dan hasil panen di lokasi panen raya bahkan mencapai 8 ton per hektar. Dengan potensi kenaikan produktivitas sebesar 1,2 ton, peningkatan ini dinilai akan sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kalau hasil panen kita bisa naik 1,2 ton saja per hektar, itu sudah memberikan tambahan besar bagi PDRB. Maka tugas kita sekarang adalah mencari formula terbaik, baik melalui bibit, sistem pengairan, atau teknologi untuk memastikan peningkatan itu terjadi," jelasnya.

Untuk menjaga nilai tambah tetap berada di daerah, pemerintah juga menargetkan agar 80 persen gabah petani dapat ditampung dan diproses langsung di Luwu Utara. Saat ini, gudang penyimpanan masih tergolong kecil, namun akan dimaksimalkan untuk mendukung target tersebut.(idr)

  • Bagikan