Bulog Cabang Palopo Bergerak Hingga ke Perbatasan Sultra untuk Serap Gabah Petani

  • Bagikan

Jajaran Bulog malam- dini hari saat menyerap gabah petani di Desa Pongreku, tidak jauh dari batas provinsi Sulawesi Tenggara

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Panen di Luwu Raya saat ini telah berlangsung, Bulog Kantor Cabang (KC) Palopo terus bergerak untuk menyerap langsung hasil panen gabah para petani.

Tak tanggung- tanggung, untuk merealisasikan program nawacita Presiden RI, Prabowo Subianto, jajaran Bulog Palopo rela menempuh jarak hingga puluhan Kilo Meter dengan kondisi medan cuaca yang kadang tidak mendukung.

Seperti yang dilakukan Kepala Gudang Bulog Maleku Kabupaten Luwu Timur, Darmawan, beserta jajaran pada Senin, 21 April 205 malam.

Darmawan bersama timnya yang didampingi jajaran TNI dari Koramil 1403-15/Malili
Kodim 1403/Palopo, bergerak menuju Desa Pongreku, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.

Untuk sampai ke lokasi yang berbatasan, tim harus menempuh jarak hingga 80 KM dan medan cukup menantang dengan kondisi gelap gulita ditambah dalam perjalanan diguyur hujan.

Lokasi penjemputan gabah hasil panen petani, itu merupakan perbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tidak mudah untuk sampai ke lokasi tujuan, kata Awang, sapaan akrab KA Gudang Bulog Maleku kepada Palopo Pos. Diakuinya butuh persiapkan fisik yang semaksimal mungkin.

Apalagi tidak hanya sekali saja tim harus turun langsung mengecek penyerapan gabah petani dengan jarak cukup jauh dengan medan yang cukup menantang.

"Berangkat soreh dan tiba malam di lokasi. Setiba di lokasi saat malam hingga dini hari, tim dituntut harus berbegas dan konsentrasi disetiap prosesnya, agar semua pihak tidak kecewa dengan hasil yang diperoleh, khususnya kepada para petani,"ucap Awang.

Panen raya ini, masi kata Awang, hampir setiap hari Bulog disibukkan turun ke lokasi penjemputan gabah demi mewujudkan program nawacita pemerintah yang bertujuan untuk mensejahterakan petani.

"Malam hingga dini hari, hasil serapan gabah petani di wilayah Desa Pongreku yang tidak jauh lagi dari batas Provinsi Sultra itu, kami bersama tim berhasil menyerap 14.860 KG. Bulog langsung membeli di petani dengan harga Rp.6.500 per KG tanpa potongan. Bulog KC Palopo siap membeli gabah petani hingga perbatasan agar semua petani merasakan dampak yang sama melalui program pak presiden. Melihat petani tersenyum menuju swasembada pangan,"tutupnya.

Program nawacita presiden mendapat apresiasi dari petani, seperti disampaikan langsung oleh Alias (39), Beni Ben (57), dan Muslimin (63). Warga Desa Pongreku yang gabahnya telah diserap Bulog.

Ketiga petani Desa Pongreku itu, menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah dan juga Bulog.

"Terimakasih Pak Presiden, Pak Mentan, dan Bulog. Telah membeli gabah kami tanpa potongan seharga Rp6.500 per KG. Sejahtera petani,"ucap ketiga petani Desa Pongreku.(Riawan)

  • Bagikan

Exit mobile version