PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR – Munas VII Anemer Aspal & Beton Indonesia (AABI) telah berlangsung pada Ahad (27/4/2025) di Four Points Hotel Makassar, lalu.
Acara yang berlangsung dengan penuh khidmat ini mengangkat tema utama penguatan sektor infrastruktur Indonesia, khususnya terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan yang mengandalkan material aspal dan beton.
Ketua BPW KKLR Sulsel yang juga menjabat Wakil Ketua DPP AABI, Ir. Hasbi Syamsu Ali, turut hadir dalam acara tersebut. Sebagai pengusaha konstruksi di bawah bendera PT Wiratama Karya Nugraha (WKN), Hasbi memberikan perhatian khusus pada pengembangan infrastruktur di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menurutnya memiliki potensi besar dalam sektor pembangunan.

Hasbi Syamsu Ali di acara Munas VII AABIDalam keterangannya, Hasbi menekankan bahwa penguatan infrastruktur di Sulsel bukan hanya penting untuk mendukung konektivitas antarwilayah, tetapi juga memiliki dampak besar bagi peningkatan perekonomian daerah.
“Pembangunan infrastruktur yang baik akan memperlancar distribusi barang dan meningkatkan daya saing daerah. Jalan yang berkualitas, baik aspal maupun beton, akan mendukung sektor-sektor penting lainnya, seperti perdagangan dan pariwisata,” jelas Hasbi.
Munas VII AABI ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi dan pengusaha konstruksi terkemuka, termasuk Gubernur Sulsel, Bupati Takalar, Bupati Barru, serta Walikota Makassar, yang juga memberikan apresiasi terhadap peran AABI dalam mendukung pembangunan infrastruktur.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kementerian PUPR yang turut mengapresiasi kontribusi sektor konstruksi dalam pembangunan jalan dan jembatan di Indonesia.
Sebagai pengusaha di bidang konstruksi, Hasbi mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur yang berkualitas.
“Sinergi antara semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan proyek-proyek infrastruktur berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan. AABI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas konstruksi di Indonesia,” ungkapnya.
Hasbi juga mengajak pengusaha konstruksi, khususnya yang tergabung dalam AABI, untuk memberikan perhatian lebih pada pemberdayaan UMKM dalam industri konstruksi.
Menurutnya, UMKM memainkan peran yang tidak kalah penting dalam penyediaan material lokal dan tenaga kerja terampil, yang dapat mempercepat penyelesaian proyek-proyek infrastruktur di daerah.
Selain sebagai pengusaha sukses, Hasbi juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pembangunan ekonomi daerah.Sebagai Ketua BPW KKLR Sulsel, ia memberi perhatian besar pada pengembangan infrastruktur di kawasan Luwu Raya dan berupaya menjadikannya sebagai contoh model pembangunan yang berkelanjutan.
“Luwu Raya memiliki banyak potensi yang bisa didorong melalui pembangunan infrastruktur yang baik. Kami berharap seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Hasbi.
Peran strategis PT Wiratama Karya Nugraha (WKN) dalam mengerjakan sejumlah proyek besar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Sulsel, merupakan bukti nyata dedikasi Hasbi dalam dunia konstruksi.
Proyek-proyek yang dijalankan oleh perusahaan yang dipimpinnya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan infrastruktur dan pengembangan daerah.
Dalam penutupan acara Munas VII AABI, Hasbi menegaskan bahwa sektor konstruksi di Indonesia, khususnya di Sulsel, harus terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat. Dengan pengalamannya yang luas, Hasbi berharap dapat terus berperan aktif dalam mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan mendukung kemajuan perekonomian Indonesia. (rls/idr)