22 Tahun Lutim: Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Ketergantungan pada Sektor Tambang

  • Bagikan


Oleh: Asri Tadda (Direktur The Sawerigading Institute/Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Timur)

Tepat pada 3 Mei 2025, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) merayakan hari jadinya yang ke-22. Sejak dimekarkan dari Kabupaten Luwu Utara pada 2003, Lutim telah menunjukkan perkembangan signifikan, menjelma sebagai salah satu pilar ekonomi di Sulawesi Selatan. Dengan luas wilayah terbesar kedua di provinsi ini, Lutim dianugerahi kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, terutama di sektor pertambangan nikel.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada triwulan III 2024, ekonomi Lutim tumbuh sebesar 2,00% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor sekunder, khususnya industri pengolahan, yang meningkat sebesar 7,36%. Namun, ketergantungan pada sektor pertambangan, terutama nikel, menjadi perhatian serius.

Pada September 2024, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulsel dan Lutim membentuk perusahaan patungan untuk mengelola tambang nikel di Blok Pongkeru. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah industri nikel dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

Meskipun pertumbuhan ekonomi menggembirakan, tantangan sosial dan lingkungan tidak bisa diabaikan. Inflasi di Lutim pada Desember 2024 mencapai 2,02%, tertinggi di Sulawesi Selatan. Selain itu, aktivitas pertambangan yang masif berpotensi menimbulkan degradasi lingkungan jika tidak dikelola dengan prinsip keberlanjutan.

Di lain sisi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Luwu Timur pada Agustus 2024 sebesar 4,58%. Meski menunjukkan penurunan dibandingkan dengan Agustus 2023, yaitu 0,84 poin, hal ini tak boleh dipandang sebelah mata.

Karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkrit melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasional untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten dan berdaya saing. Apalagi ke depan, akan banyak investasi besar yang masuk ke daerah ini.

Pada usianya yang ke-22, Lutim berada pada persimpangan penting. Pemerintah daerah perlu menyeimbangkan antara eksploitasi SDA dan pelestarian lingkungan, serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Diversifikasi ekonomi, investasi pada sumber daya manusia, dan tata kelola pemerintahan yang transparan menjadi kunci menuju daerah yang mandiri dan berkelanjutan.

Semua ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi pasangan Irwan Bachri Syam - Puspawati Husler, Bupati dan Wakil Bupati Lutim saat ini. Butuh kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak untuk bisa membawa Lutim Maju dan Sejahtera sebagaimana tagline kampanye di Pilkada 2024 lalu.

Akhirnya, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-22, Kabupaten Luwu Timur Bumi Batara Guru. Semoga terus berkembang menjadi daerah yang sejahtera, adil, dan memakmurkan bagi seluruh warganya, tanpa terkecuali. (*)

  • Bagikan