Suhu Madinah Sampai Sabtu 10 Mei Tembus 41°C, Jemaah Haji Diminta Waspadai Dehidrasi dan Heatstroke

  • Bagikan

Sejumlah calon jamaah haji menunggu pemeriksaan imigrasi di Terminal 2F, Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (01/05/2025). (Hanung Hambara/Jawa Pos)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Musim haji sudah dimulai dengan ditandai datangnya kloter pertama calon jemaah haji asal Indonesia pada Jumat (2/5).

Calon jemaah haji perlu waspada terhadap suhu panas ekstrem yang diprediksi masih akan membayangi Madinah sepanjang sepekan ke depan, dari Minggu (4/5) hingga Sabtu (10/5).

Berdasarkan laporan cuaca mingguan dari The Weather Channel, suhu siang hari rata-rata akan berada di kisaran 36 derajat celcius hingga 41 derajat celcius, dengan puncaknya tercatat hari ini yang mencapai 41 derajat celcius. Suhu terendah diperkirakan akan terjadi pada Selasa dan Rabu, yakni 36 derajat celcius.

Meski terlihat lebih 'sejuk', angka tersebut tetap sangat panas bagi tubuh manusia, khususnya jemaah asal Indonesia yang umumnya tidak terbiasa dengan cuaca gurun. Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi jemaah, terutama lansia dan penderita penyakit kronis.

Pada malam hari, suhu relatif stabil namun tetap tergolong panas, berkisar antara 23 derajat celcius hingga 28 derajat celcius. Malam ini, Minggu (4/5) misalnya, suhu terpantau 28 derajat celcius, yang menjadikannya suhu malam tertinggi selama sepekan. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur dan pemulihan stamina jemaah yang seharian beraktivitas.

Kecepatan angin juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Di awal pekan, terutama Selasa (6/5), angin bertiup cukup kencang dari arah utara hingga 23 km/jam. Angin ini berpotensi membawa debu atau pasir gurun yang bisa memicu iritasi saluran pernapasan, terutama pada jemaah dengan penyakit paru kronis seperti PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).

Sementara itu, peluang hujan nihil selama seminggu ke depan. Prakiraan cuaca menunjukkan seluruh hari akan cerah atau cerah berawan, tanpa hujan sama sekali. Dengan paparan sinar matahari langsung dan indeks UV yang sangat tinggi, risiko heatstroke dan dehidrasi kian meningkat jika jemaah tidak menjaga diri.

Cuaca panas ini diprediksi bertahan setidaknya hingga Sabtu (10/5).

Berikut rincian prakiraan suhu harian di Madinah menurut The Weather Channel:

Minggu (4/5): 41°/28°, berawan, angin selatan 11 km/jam, UV indeks ekstrem
Senin (5/5): 39°/25°, cerah berawan, angin barat laut 15 km/jam
Selasa (6/5): 36°/23°, cerah, angin utara 23 km/jam
Rabu (7/5): 36°/23°, cerah, angin utara 18 km/jam
Kamis (8/5): 37°/24°, cerah, angin utara 14 km/jam
Jumat (9/5): 39°/24°, cerah, angin utara 11 km/jam
Sabtu (10/5): 40°/25°, cerah, angin timur laut 13 km/jam

Wakil Kepala KKHI Madinah Yuni Anisa W, Sp.PD, mengingatkan bahwa suhu tinggi dan kelembaban rendah dapat memperburuk kondisi jemaah, terutama yang sudah berusia lanjut.

“Perubahan cuaca ekstrem dan lingkungan asing dapat memicu dehidrasi, disorientasi, bahkan gangguan kejiwaan pada lansia,” ujarnya.

Untuk mencegahnya, KKHI menekankan pentingnya hidrasi yang cukup. "Minumlah setidaknya 200 cc setiap jam, lebih baik lagi bila mengandung elektrolit," kata Yuni.

Ia juga menyarankan jemaah untuk selalu memakai topi atau payung saat keluar, menggunakan pelembap dan lip balm, serta masker kain lembab yang dapat melindungi saluran pernapasan dari udara kering.

Di sisi lain, layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta, Adisoemarmo Solo, dan Juanda Surabaya sangat membantu jemaah untuk tidak lagi harus antre lama saat tiba di Arab Saudi.

“Mereka bisa langsung menuju hotel begitu mendarat, ini sangat menghemat tenaga, terutama dalam cuaca seberat ini,” kata Sekretaris Ditjen PHU Arfi Hatim. (JP/PP)

  • Bagikan

Exit mobile version