Muhammad Nasruddin Syafar Sekretaris Partai Gerindra Luwu Utara
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Sekretaris Partai Gerindra Kabupaten Luwu Utara Muhammad Nasruddin Syafar mendukung penuh terhadap kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Bapak H. Prabowo Subianto, yang akan menghapus utang petani dan nelayan, terutama yang sudah macet.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan kebijakan yang besar untuk membangkitkan semangat dan produktivitas para pelaku sektor pangan.
Ini Sesuai PP no 47 tahn 2024 terkait penghapusan utang bagi UMKM yang macet di sektor Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kelautan serta UMKM Sektor Kuliner dan industri Kreatif.
“Saya sangat mendukung upaya pemerintah pusat dalam menghapus utang petani dan nelayan dengan tujuan mengurangi beban masyarakat dari tersebut untuk fokus mendukung pusat terhadap pencapaian swasembada pangan. Para petani mereka tidak lagi disibukkan memikirkan utang, tetapi fokus meningkatkan pertanian dan perikanan yang mereka garap,” kata Nasar Sapaan Akrab Politisi Partai Gerindra ini.
Dirinya bersama masyarakat menyambut baik dan penuh semangat atas kebijakan ini.
“Kami bersama masyarakat dengan senang hati dan gembira menyambut baik kebijakan tersebut sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan kemandirian pangan nasional.
Kami meyakini bahwa penghapusan utang ini adalah titik balik penting dalam pembangunan sektor pertanian dan perikanan Indonesia,” katanya.
Menurutnya, Presiden Prabowo memiliki cita-cita besar untuk menjadikan Indonesia mandiri di berbagai sektor, terutama pangan.
“Bapak Prabowo bercita-cita menjadikan bangsa ini mandiri dalam berbagai sektor, terutama pangan. Kebijakan ini akan mendorong petani untuk lebih kompeten dan fokus berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
“Alhamdulillah penting kita mensyukuri bahwa cadangan beras nasional mencapai 3,5 juta ton, sebagai salah satu pencapaian tertinggi dalam sejarah Indonesia. Maka dengan dihapuskannya utang petani, kami optimis produksi akan meningkat lebih drastis,” tambahnya.
Ia pun menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia bisa menjadi kekuatan pangan global jika kebijakan ini dimanfaatkan secara optimal.
“Kalau produktivitas petani terus meningkat, maka saya sangat optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Ini adalah momentum yang tepat harus dimanfaatkan,” tegasnya.
“Sebelum Republik ini berdiri, petani sudah ada dan menjadi pahlawan pangan nasional. Karena itu, mereka harus mendapat apresiasi yang layak, terutama menghapus hutang petani dan nelayan,” tutupnya. (*/junaidi rasyid)