Menkes: Setiap 4 Menit Ada Satu Warga Indonesia Meninggal Karena TBC

  • Bagikan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

PALOPOPOS CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan program Desa Siaga TBC sebagai upaya menanggulangi penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Menkes Budi menekankan TBC telah menjadi penyakit mematikan sejak ribuan tahun lalu dan telah membunuh lebih dari satu miliar jiwa di seluruh dunia.

Setiap tahunnya, TBC masih menyebabkan lebih dari satu juta kematian secara global. Menurutnya, hal ini setara dengan dua orang meninggal setiap satu menit akibat TBC.

“Di Indonesia sendiri, estimasinya ada satu juta orang yang baru tertular setiap tahun, dan 125 ribu di antaranya meninggal dunia. Artinya, setiap empat menit ada satu warga Indonesia meninggal karena TBC,” ujarnya, Minggu (11/5/2025).

Ironisnya, lanjut Menkes, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan karena obatnya tersedia. Namun, karena penularannya melalui saluran pernapasan seperti COVID-19, pasien yang tidak segera terdeteksi bisa terus menularkan ke orang lain. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting.

Dalam kesempatan itu, Menkes menyampaikan tiga pesan utama kepada para kader kesehatan. Pertama, menemukan seluruh pasien TBC di masyarakat.

“Tahun ini target kita satu juta kasus TBC bisa ditemukan. Saat ini sudah 800 ribuan. Kader harus bantu temukan sisanya,” katanya.

Pesan kedua, pasien yang telah terdeteksi harus segera diberikan pengobatan.

“Jangan ditunda. Jangan dirujuk ke rumah sakit, langsung diberi obat. Ini penting agar mereka tidak menularkan ke orang lain,” tegas Menkes.

Ketiga, Menkes mengingatkan pentingnya pengawasan selama masa pengobatan. Pasien TBC memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sembuh, dan jika pengobatan dihentikan di tengah jalan, pasien bisa menjadi resisten terhadap obat.

“Kalau resisten, pengobatannya lebih susah dan lebih mahal,” katanya.

Menkes pun berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta, dapat memastikan ketiga tugas ini berjalan baik. Dengan begitu, Jakarta bisa menjadi wilayah pertama yang terbebas dari TBC secara total.

Senada dengan Menkes, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Hasbi menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

“Jangan sampai usianya emas, tapi generasinya tidak. Maka kita harus pastikan generasi kita sehat, bebas dari penyakit seperti TBC,” katanya.

Hasbi juga menyebut tiga prioritas kesehatan yang menjadi fokus nasional, yakni cek kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, dan pemberantasan TBC.

“Ini program Presiden. Tapi tidak bisa jalan tanpa dukungan semua pihak dari RT, RW, Puskesmas, sampai masyarakat luas,” katanya.

Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menegaskan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah.

“Di tingkat desa, sudah ada komitmen dan anggaran. Di kelurahan juga harus ada, supaya pengendalian TBC berjalan merata,” ujarnya. (*/uce)

  • Bagikan

Exit mobile version