IAIN Palopo Resmi Jadi UIN

  • Bagikan
Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji, M.Ag bersama senat IAIN Palopo foto bersama wisudawan, Sabtu 10 Mei 2025. Nampak Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, Prof Dr Phil Sahiron, MA bicara lewat zoom. --IST--

Perpres Sudah Ditandatangani Prabowo, Disampaikan Direktur Diktis Pada Wisuda Sarjana dan Magister

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo resmi alih status jadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo.

Peraturan presiden (Perpres) sudah ditandangani Presiden RI. Kabar gembira ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Sahiron, MA pada pengukuhan 604 sarjana dan magister periode I sesi I Tahun 2025.

"Alhamdulillah ini, kami mengucapkan selamat dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, selamat kepada rektor, wakil-wakil rektor, Kabiro, direktur, dekan-dekan, tendik, dosen dan mahasiswa, hari ini IAIN menjadi Universitas Islam Negeri," sebut Prof Sahiron mengawali sambutan secara daring yang disambut aplaus civitas akademika IAIN.

Dikatakannya, mungkin saya dan Pak Rektor yang pertama kali mengetahui disini, dan pertama kali menyampaikan ucapan selamat ini. Selamat kepada UIN Palopo, semua stack holder, semua harus bekerja keras untuk memajukan institusi.

Kalau ada dosennya masih S2 segera dibantu untuk lanjut S3, seperti beasiswa. Kalau ada yang mau lanjut secara mandiri, diberikan saja izinnya, ini juga kemajuan untuk kampus.
"Kalau ada tendik mau lanjut S2, disilahkan saja," sebutnya.

Stakeholder yang tidak kalah pentingnya adalah mahasiswa. Selain miliki pengetahuan bidang studi masing-masing, juga agar dibekali dengan penguasaan skill tambahan.

Pointnya, mahasiswa atau alumni mesti memiliki empat hal, yakni penguasaan pada bidang keilmuan, bahasa Global, Inggris, Arab dan Mandarin. Kemudian memiliki skill tambahan serta menguasai IT.

Sementara itu, Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji, M.Ag tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya atas alih status IAIN Palopo menjadi UIN.

Sembari tersenyum, dikatakannya, Alhamdulillah saya merasa hari ini betul-betul luar biasa. Sebelum berdiri disini, saya tanyakan sama Warek I.

"Masih ingatkah Bapak diskusi kita lima minggu lalu. Kenapa kita menyepakati 10 Mei hari wisuda?

Lima pekan lalu, kami berdiskusi, kenapa 10 Mei, beliau menjawab, sederhana di dunia ini tidak ada yang kebetulan," ujarnya.

Diceritakan Abbas, dua hari yang lalu, pihaknya diterima oleh Bapak Sekjen bersama kawan-kawan yang lain. Kemudian siangnya menghadap Pak Menteri Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar.

Pertanyaan beliau yang pertama. Apa kareba Palopo? "Saya menjawab, Kami ini mau menerima Mahasiswa Baru," ungkap Abbas.

Waktu itu, Pak Menteri, tertawa. Kemudian mengatakan masukkan renstra dan masukkan pembahasan ekoteologi pada renstra. Setelah itu memberikan beberapa petunjuk-petunjuk.
Selanjutnya, kata dia, ia kembali bertanya. "Daeng, kira-kira kami harus menunggu berapa lama lagi Perpres alih status, karena ini sudah hampir tiga bulan di Meja Bapak Presiden," sebutnya.

Lagi-lagi beliau menjawab. Abbas ini membina berapa fakultas, saya pun menjawab empat fakultas. Akhirnya beliau meminta saya segera membuka dua fakultas lagi.

Akhirnya saya kembali bertanya, Daeng Insya Allah, sebentar malam saya pulang. Besok itu ketemu dengan teman-teman, Apa jawaban saya kepada teman-teman? Beliau berkata," Abbas pertahankan soliditas selama ini yang terbangun seperti yang Abbas juga laporkan kepada saya," ujar Pak Menteri saat itu.

Disebutkan Abbas, disampaikannnya kepada Menteri Prof Nasaruddin. Selama menjabat 23 bulan ini, memimpin IAIN Palopo. Pihaknya sangat bersyukur karena memiliki modal, dimana mantan pimpinan yang ada di IAIN Palopo rela mewakafkan dirinya menjadi teladan bagi kami.

"Mendampingi kami sejauh ini. Membangun institusi ini. Untuk itu saya haturkan terima kasih dan rasa syukur yang luar biasa kepada para guru-guru saya yang terus mendampingi kami," ujarnya pada Pesan Al Jamiah wisuda sarjana dan magister sesi I.

Lebih jauh Abbas bercerita, Bapak Ibu sekalian sepulang dari Jakarta. Kemarin, Jumat 9 Mei pihaknya ditelpon oleh Setneg.

"Disampaikannya, Pak Rektor berita baiknya nanti jam 3 yah, 15.00 WIB atau jam 4 sore waktu Palopo," ujarnya.

"Saya minta sama staf panggilkan saya para pimpinan. Nanti jam 4 sore, kita bersama-sama terima berita baik ini. Saya bahkan menulis di catatan saya, ketika menerima berita baik ini, kita akan teriak bahagia bersama," ungkap Abbas.

Ternyata, kata dia, sesampai jam 4 sore setelah para pimpinan datang, seperti Pak Karo, Pak Warek. Ternyata yang berjanji akan menelpon pukul 16.00 Wita ternyata lupa akan janjinya. "Bahkan sampai sore lebih, 10 orang yang bertanya kepada saya kabar alih status ini," terangnya.

Namun, tiba-tiba sebut Abbas, pada pukul 22.23 ia ditelephone oleh Setneg. Perkataannya," Pak Rektor, sudah istirahat yah. Saya jawab, biasa mas" ujarnya. Kemudian beliau dari Setneg berkata. "Alhamdulillah Pak Rektor, sebelum Jumat tadi, Perpresnya sudah turun, sudah ditandatangani Bapak Presiden Prabowo," terang Abbas menirukan pernyataan dari Sekretariat Negara.

Waktu itu, itu kata dia, pihaknya hampir berteriak bahagia. "Tapi saya pikir ini sudah tengah malam," ungkapnya.

Jadi akhirnya dalam percakapan telpon tersebut, pihaknya kembali bertanya.Gimana, gimana, perpresnya no berapa?

"Tapi beliau bilang, saya belum punya izin untuk menyampaikan no Perpresnya," ungkap Abbas.

Ditambahkan Abbas, kabar bahagia ini hampir sempurna. Tapi yang namanya sempurna itu milik Allah.

Pagi-pagi saya menelpon Pak Sekjen, Prof Kamaruddin Amin. Mohon ijin pagi ini saya akan mewisuda alumni saya. "Saya bertanya apa yang perlu saya sampaikan. Beliau sampaikan, sampaikan kepada civitas, selamat alih status menjadi UIN," sebutnya.

Dari itu, Rektor Abbas memohon perkenan dari Sekjen untuk menyampaikan ke khalayak. "Beliau bilang, kan ada Pak Direktur Diktis ke situ," ujar Abbas menirukan pernyataan Sekjen Kemenag.

"Saya jawab, tidak jadi datang Daeng. Pak Direktur ke Tulungagung. Beliau akhirnya berkata nanti saya perintahkan kepada Pak Direktur Diktis untuk umumkan selamat kepada IAIN atas alih status jadi UIN," cerita Abbas.

Disampaikan Rektor kepada civitas akademika pada acara wisuda. Makanya tadi pengumuman resmi secara kelembagaaan itu disampaikan Direktur Diktis. Menariknya dari 11 PTKN yang alih status, UIN Palopo pertama kali yang diumumkan.

Ditegaskan pula pada wisuda periode I sesi II, adapun dokumen UIN Palopo saat ini masih dalam pengundangan. Segera setelah itu seluruh instrumen kelembagaan berbunyi Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo.

"Alhamdulillah dengan semua ini, jika pencapaian alih status ini dianggap sebuah prestasi. Bagi saya itu bukanlah prestasi melainkan hasil kerja seluruh pihak yang terkait," tandasnya.

Sementara itu beragam ucapan selamat atas alih status kepada UIN Palopo. Termasuk dari Ketua Umum Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia, Prof Dr Mansyur Ramly.

Ia menyampaikan selamat kepada pimpinan dan segenap civitas akademika UIN Palopo atas perubahan bentuk dari IAIN Palopo menjadi Universitas Islam Negeri Palopo.

"Semoga ke depan UIN Palopo semakin maju dan bermutu serta mengembangkan ilmu pengetahuan yg relevan dengan kebutuhan pembangunan dan secara bertahap dan meyakinkan menuju world class university," sebut Prof Mansyur Ramly yang juga merupakan Wija to Luwu ini.

Untuk diketahui wisuda Sarjana dan Magister IAIN Palopo berjalan secara khidmat yang diikuti 604 peserta. Acara tersebut dilakukan sebanyak dua sesi, sesi I digelar pukul 08.00-12.00 Wita sementara sesi II pada pukul 13.30-17.00 Wita.

Adapun Wisudawan terbaik institut periode I sesi I diraih Ahmad Agum Manopo, SH, MH kategori Pascasarjana, Prodi Hukum Keluarga dengan IPK 3,84. Untuk kategori sarjana diraih Sri Sartika Patadungan, S.Pd dengan IPK 3,88 asal Prodi MPI.

Kemudian untuk wisudawan terbaik institut sesi II program sarjana diraih Fadillah Rustam, S.Pd dengan IPK 3,86 asal Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika. Kemudian Program Pascasarjana diraih Wahyusi, S.Pd, M.Pd dengan IPK 4.00 asal Prodi Tadris Bahasa Inggris.(idris prasetiawan)

  • Bagikan

Exit mobile version