Perjuangan Nenek Nursadek, Seorang Penyapu Jalanan Menuju Tanah Suci

  • Bagikan

Nenek Nursadek Musa

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -Usia senja bukanlah penghalang untuk meraih mimpi, dan hal ini dibuktikan oleh Nenek Nursadek Musa, seorang perempuan tangguh berusia 75 tahun asal Kota Ternate, Maluku Utara. Dengan kegigihan dan ketulusan hati yang luar biasa, beliau akhirnya berhasil mewujudkan impian sucinya untuk berhaji dan mengunjungi Baitullah.

Tim Media Centre Haji Embarkasi Makassar berkesempatan mewawancarai Nenek Nursadek di sela-sela persiapan keberangkatannya di Wisma Shafa Asrama Haji Sudiang Makassar pada Selasa, 13 Mei 2025. Dalam perbincangan hangat tersebut, beliau menceritakan perjuangan panjangnya yang penuh inspirasi.

Sejak tahun 1996, Nenek Nursadek bekerja sebagai penyapu jalanan di Kota Ternate. Dengan penghasilan sekitar tiga ratus ribu rupiah per bulan, ia tetap menyisihkan sebagian untuk ditabung. Bahkan, saat mendapatkan rezeki kecil seperti dua puluh ribu rupiah, ia tetap menyimpannya dengan tekun demi satu impian besar, berhaji di Tanah Suci.

Setelah menabung selama 17 tahun, Nenek Nursadek akhirnya bisa mendaftar haji pada tahun 2014 dan memperoleh nomor porsi keberangkatan. Namun, perjuangannya belum selesai. Ia harus menunggu 11 tahun hingga dipanggil berhaji pada tahun 2025. Dalam masa penantian tersebut, Nenek Nursadek tak henti menabung dari hasil jerih payahnya.

"Saya daftar haji sembunyi-sembunyi, jangan sampai orang tahu. Saya orang susah, takut dibilang orang susah kok bermimpi pergi haji, karena haji itu uangnya puluhan juta. Tapi saya niatkan, semoga Allah izinkan saya bisa berhaji. Alhamdulillah, tahun ini saya dipanggil pergi haji,” ujarnya dengan suara bergetar menahan haru.

Saat tiba masa keberangkatan, Nenek Nursadek hanya membawa uang saku dua juta lima ratus ribu rupiah untuk kebutuhan selama di Tanah Suci, hasil patungan anak-anaknya. Namun, rezeki nenek tidak sampai di situ. Allah melapangkan jalan melalui Ustadz Zulkiram, Kasie Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Ternate, yang saat itu sedang mengisi taushiyah pada acara hikmah haji walimatushofar.

Ustadz Zulkiram menceritakan bagaimana seorang penyapu jalanan tetap teguh menyisihkan rezeki, bekerja keras penuh semangat, dan rela menyisihkan rezeki bukan untuk kesenangan dunia, tetapi untuk mewujudkan cita-cita ibadah. "Usai mengisi tausiyah, ada seseorang menelpon saya minta alamat nenek untuk memberikan sedekah buat nambah uang saku. Alhamdulillah, pemerintah provinsi Maluku Utara juga membuat kebijakan dengan memberikan uang saku kepada para jemaah haji Maluku Utara 2025," ceritanya.

Bahkan, Bapak Wakil Walikota Ternate saat berkunjung silaturahim dengan jamaah kota Ternate di Embarkasi Makassar juga memberikan bantuan untuk penyelesaian biaya kursi roda selama Nenek Nursadek melakukan Thawaf umroh, Ifadah, dan Thawaf wada, serta biaya pemotongan dam tamattu' untuknya.

Akhirnya, setelah hampir dua dekade perjuangan, impian itu benar-benar menjadi nyata. Nenek Nursadek Musa bisa berangkat menunaikan ibadah haji dan masuk dalam kloter 17 UPG Makassar yang telah berangkat menuju Arab Saudi pada Selasa, 13 Mei 2025.

Kisah beliau adalah pengingat bagi kita semua bahwa tak ada impian yang mustahil selama ada usaha, kesabaran, dan keikhlasan. Bahwa kemuliaan bukan ditentukan oleh pekerjaan, melainkan oleh niat dan perjuangan yang tulus.

"Saya hanya yakin dan tawakkal bisa menunaikan Rukun Islam yang kelima. Dan Allah SWT Maha Baik menuntun dan memudahkan jalannya. Mohon doanya semua agar kami semua diberkahi kesehatan dan kemampuan menjalani serta bisa menyelesaikan ibadah haji kami hingga pulang kembali ke Tanah Air," pintanya menutup wawancara.

Dengan semangat dan ketulusan hati, Nenek Nursadek Musa telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada batasan usia untuk mengejar mimpi, dan bahwa setiap usaha yang tulus pasti akan membuahkan hasil. (*/uce)

  • Bagikan