PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Pemberangkatan jemaah haji kelompok terbang Embarkasi Makassar (UPG) selesai. Kabar duka juga hadir, menurut data resmi dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Sebanyak 11 anggota jemaah haji yang berangkat melalui Embarkasi Makassar dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi.
Penyebab kematian didominasi oleh penyakit infeksi berat seperti sepsis dan pneumonia, serta gangguan jantung. Sebagian besar jemaah dimakamkan di Pemakaman Syarae Makkah dan Baqi Madinah.
Dari total 11 jemaah yang wafat, enam di antaranya adalah perempuan dan lima laki-laki, dengan rentang usia bervariasi antara 46 hingga 86 tahun. Mayoritas jemaah berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, sementara sisanya berasal dari Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Papua.
Rekapitulasi Siskohat Embarkasi Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar jemaah yang wafat berada dalam rentang usia 61–70 tahun (5 orang), diikuti oleh usia 51–60 tahun (3 orang), dan sisanya tersebar di kelompok usia 41–50, 71–80, serta 81–90 tahun.
Dalam kesempatan terpisah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar menggelar rapat evaluasi untuk menilai berakhirnya fase pemberangkatan jemaah haji musim haji 1446 H / 2025 M. Rapat ini bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja petugas selama proses pemberangkatan jemaah haji yang dimulai pada 2 Mei 2025.
Ketua PPIH Embarkasi Makassar, H. Ali Yafid, yang juga Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, mengungkapkan kepuasan dan apresiasi terhadap kinerja petugas.
“Secara umum, proses pemberangkatan jemaah haji melalui Embarkasi Makassar berjalan dengan baik dan lancar. Seluruh proses administrasi, termasuk penyerahan gelang identitas, paspor, uang living cost, dan pemeriksaan kesehatan, semuanya berlangsung lancar dalam waktu kurang dari 2 jam. Ini sangat membantu jemaah untuk segera beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh dari daerah masing-masing,” urainya.
Ali Yafid juga menambahkan bahwa proses pemberangkatan kini semakin dipersingkat, dengan waktu yang dibutuhkan hanya 3,5 jam sebelum waktu take-off pesawat. “Hingga pemberangkatan kloter 41, terdapat 18 open seat, yang umumnya disebabkan oleh faktor kesehatan jemaah. Kami akan melakukan evaluasi dan meminta pemeriksaan kesehatan di daerah diperketat,” tegasnya.
Berikut adalah nama-nama jemaah haji asal Embarkasi Makassar yang wafat di Saudi:
- Amirah Tayyimah Daman (68 tahun, Makassar, Sulsel) – Wafat 13 Mei di KKHI Makkah akibat sepsis berat.
- Rachmat Selamet (55 tahun, Maros, Sulsel) – Wafat 15 Mei di Madinah akibat pneumonia.
- Ambo Bennu Petta Nini (62 tahun, Sinjai, Sulsel) – Wafat 17 Mei akibat serangan jantung.
- Sapo Panisi Lili (80 tahun, Pinrang, Sulsel) – Wafat 19 Mei akibat sepsis berat.
- La Apala (60 tahun, Biak Numfor, Papua) – Wafat 22 Mei akibat sepsis berat.
- St Nur Kunding (46 tahun, Polewali Mandar, Sulbar) – Wafat 22 Mei akibat pneumonitis.
- Amin Abdullah Saleh (68 tahun, Ternate, Maluku Utara) – Wafat 23 Mei karena kombinasi septic shock, pneumonia, dan kanker paru.
- Nurhaya binti Palangeang (66 tahun, Bone, Sulsel) – Wafat 27 Mei akibat sepsis berat.
- Jamida Lamo Suren (86 tahun, Enrekang, Sulsel) – Wafat 28 Mei akibat gagal jantung.
- Marhawang Abbas Mappa (65 tahun, Toraja Utara, Sulsel) – Wafat 29 Mei karena shock kardiogenik.
- Suaib Kamel (57 tahun, Pulau Morotai, Maluku Utara) – Wafat 28 Mei karena ensefalopati yang tidak spesifik. (*)