Mentan Amran saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025).
PALOPOPOS CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan sekadar warisan historis, melainkan fondasi kuat dalam membangun ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia.
Mentan Amran menjelaskan bahwa pencapaian sektor pertanian merupakan wujud nyata dari penerapan ideologi bangsa Indonesia.
“Nilai-nilai luhur Pancasila telah menjadi roh dalam setiap kebijakan pembangunan nasional, termasuk dalam sektor pertanian yang saat ini menunjukkan capaian luar biasa. Ketika kebijakan pertanian dirancang untuk menyejahterakan petani, memperkuat ketahanan nasional, dan menjaga harga pangan tetap stabil bagi seluruh rakyat, di situlah Pancasila hidup dalam tindakan nyata,” kata Mentan Amran saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025).
Mentan Amran yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) menyoroti beberapa capaian strategis di sektor pertanian.
Salah satunya, stok cadangan beras pemerintah (CBP) menembus 4 juta ton per 31 Mei 2025. Angka ini tercatat tertinggi sejak Bulog berdiri pada tahun 1969.
“Di tengah tekanan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan gangguan rantai pasok dunia, Indonesia justru menunjukkan ketangguhan pangan yang luar biasa. Ini bukan hanya pencapaian, tetapi bukti nyata bahwa kita bukan sekadar menuju swasembada pangan, tapi melangkah mantap menuju kedaulatan pangan nasional,” jelasnya.
Selain itu, Mentan Amran menyampaikan bahwa produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai 16,55 juta ton dengan peningkatan hampir 12 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
“Bahkan proyeksi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyebutkan produksi beras Indonesia musim tanam 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton. Tertinggi di kawasan ASEAN,” ungkapnya.
Capaian selanjutnya adalah pertanian menjadi sektor lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan paling tingi di kuartal I tahun 2025. Sektor pertanian mampu tumbuh hingga 10,52 persen secara tahunan, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
“Yang menarik pertama dalam sejarah, pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) kita sektor pertanian tertinggi yaitu 10,52%, nomor satu, itu capaian sektor pertanian,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, secara institusi, Kementerian Pertanian terus menunjukkan perubahan positif. Penilaian Reformasi Birokrasi (RB) kementan melonjak dari 79 menjadi 85 dan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meningkat dari 66,79 menjadi 74,46.
Mentan Amran menambahkan bahwa secara global sektor pertanian Indonesia mendapatkan sorotan berkat ketangguhan pangan Indonesia di tengah berbagai tantangan.
“Ini tonggak sejarah, Kementan terhormat bukan saja di mata Indonesia tapi dunia. Kita melihat saat ini saudara, negara tetangga, Malaysia, Jepang, datang khusus menemui kami menterinya, mereka mengalami kesulitan pangan karena climate change, perubahan iklim luar biasa,” terangnya.
Oleh karena itu, Mentan Amran menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada berbagai pihak, termasuk jajaran Kementan. Kerja keras dan dedikasi berbagai pihak mampu membawa sektor pertanian berhasil mengukir pencapaian besar.
“Kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya pada Saudara. Sebagaimana Bapak Presiden Prabowo sampaikan di sidang kabinet, beliau ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kementerian Pertanian dan jajaran karena ada beberapa capaian selama 8 bulan terakhir,” ucapnya.
Terakhir, Mentan Amran berpesan agar jajaran Kementan dan berbagai pihak terus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila untuk kemandirian bangsa.
“Mari kita jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai kompas dalam setiap kebijakan dan tindakan. Jadikan sektor pertanian sebagai garda terdepan dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya. (*)