Sosok Ustaz Yahya Waloni yang Meninggal Saat Khotbah Jumat, Mantan Pendeta dan Mantan Rektor Sekolah Teologi

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA – Ustaz Yahya Waloni, pendakwah yang dikenal luas karena latar belakangnya sebagai mantan pemuka agama Kristen dan pernyataan-pernyataan kontroversialnya, meninggal dunia pada Jumat, 6 Juni 2025 di Makassar saat khotbah Jumat. Ia tutup usia dalam usia 54 tahun.

Lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970, Yahya Waloni berasal dari keluarga Kristen yang taat. Sejak muda, ia menempuh jalur keagamaan yang serius di lingkungan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Tanah Papua, khususnya di wilayah VI Sorong-Kaimana. Kepemimpinannya di lingkup gereja pun terbilang menonjol.

Antara tahun 1997 hingga 2004, ia menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Teologi (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong. Selain itu, ia juga dikenal sebagai akademisi dengan mengajar di Universitas Balikpapan hingga tahun 2006.

Namun, hidupnya mengalami titik balik besar pada tahun 2006. Di Tolitoli, Sulawesi Tengah, Yahya Waloni mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi memeluk Islam. Proses tersebut berlangsung di bawah bimbingan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Sejak saat itu, ia aktif berdakwah dan banyak mengangkat tema-tema seputar perjalanan spiritual mualaf dan perbandingan antaragama.

Sebagai dai, Yahya dikenal memiliki gaya berceramah yang lantang dan frontal. Tak jarang, materi dakwahnya menuai kontroversi karena menyinggung keyakinan agama lain. Ia pun menjadi figur yang disukai sekaligus dikritik, Bergantung dari perspektif audiens.

Nama Yahya Waloni mencuat ke tingkat nasional pada 2021 setelah dia dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian bermuatan SARA. Dalam salah satu ceramahnya yang viral di media sosial, ia dianggap telah melecehkan simbol-simbol agama tertentu. Ia kemudian ditangkap aparat kepolisian di kediamannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Kasus ini sempat menyita perhatian publik dan menjadi bahan diskusi tentang batas kebebasan berbicara di ruang dakwah.

Terlepas dari kontroversinya, perjalanan hidup Yahya Waloni menjadi sorotan karena menggambarkan transformasi keyakinan yang jarang terjadi di ruang publik Indonesia. Ia tetap aktif berdakwah hingga tahun-tahun terakhir hidupnya, meski sempat vakum dari pemberitaan setelah kasus hukumnya.

Ustaz Yahya tiba-tiba lemas saat menjadi khatib dalam Shalat Jumat di Masjid Darul Falah, BTN Minasa Upa. Dia meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Jenazahnya akan dimakamkan di Jakarta. (fjr)

  • Bagikan