Strategi JFK: Membangun Kekuatan Rakyat Melalui Jaringan, Finansial, dan Keamanan

  • Bagikan
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dari Dapil Sulawesi Selatan 3, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA – Dalam menghadapi tantangan sosial-politik yang semakin kompleks, anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang menegaskan pentingnya membangun pondasi yang kokoh dan berjangka panjang.

Menurutnya, banyak gerakan selama ini hanya berpikir dalam kerangka lima tahunan, tanpa menyiapkan sistem yang bisa menopang rakyat untuk bertahan dan berkembang secara mandiri.

Sebagai respons atas hal tersebut, Frederik merumuskan strategi JFK (Jaringan, Finansial, dan Keamanan ), sebuah pendekatan terintegrasi yang tidak hanya ditujukan untuk kepentingan partai, tetapi sebagai konsep pembangunan masyarakat berbasis solidaritas, ekonomi rakyat, dan perlindungan sosial.

Polemik Penempatan TNI di Kejaksaan: Antara Sinergi, Kontroversi, dan Prinsip Demokrasi
“Saya JFK, saya hadir di tengah-tengah masyarakat bukan hanya untuk mengajak mereka bergabung, tetapi untuk memastikan mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, mandiri, dan berhasil,” tegasnya.

Anggota DPR RI JFK bersama Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY serta sejumlah elite politik. --IST--

Dikatakan Frederik, ia ingin mereka yang ikut atau menjadi bagian timnya adalah orang yang punya dedikasi tinggi, dan mampu menjadi orang yang hebat serta bisa mandiri. Bahkan, menjadi orang yang lebih berguna lagi di masyarakat.

Jaringan: Komunikatif, Cepat, dan Responsif
Frederik menyatakan bahwa jaringan politik yang kuat tidak harus selalu dibangun lewat pertemuan fisik. Di era digital, kader atau penggerak komunitas harus mampu merespons pertanyaan masyarakat secara cepat dan tepat melalui WhatsApp, telepon, atau media sosial. Responsif adalah kata kunci.

Membina jaringan politik dan komunikasi dengan elit partai
Ia mengusulkan agar setiap simpul masyarakat , baik di desa, kecamatan, maupun kabupaten, menjadi pusat informasi dan solusi. Masyarakat harus tahu bahwa ada tempat bertanya, ada jalur menyampaikan aspirasi, dan ada gerakan atau organisasi yang hadir bahkan sebelum kampanye dimulai.

Sebagai bagian dari sistem ini, para penggerak juga diinstruksikan menyusun memo tentang masalah dan solusi yang dikirim ke pusat secara berkala. Dengan pendekatan ini, organisasi atau institusi pusat dapat memantau dinamika lapangan secara langsung dan menyusun program dengan presisi berdasarkan kebutuhan nyata.

Anggota DPR RI Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang bersama Dewas Bulog Komjen Pol (P) Verdianto I. Bitticaca, Frans B.M. Dabukke, Bupati Lutra Andi Abdullah Rahim, saat panen raya. --IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS--

Finansial: Kemandirian Ekonomi Sebagai Kekuatan Rakyat
Menurut Frederik, tidak mungkin membangun kekuatan sosial-politik yang tahan lama jika masyarakatnya masih bergantung secara ekonomi. Strategi JFK mendorong tumbuhnya sektor riil berbasis potensi lokal, seperti pertanian, peternakan, perkebunan serta usaha lainnya sehingga potensi daerah bisa tergali kedepan.

Ia menyoroti pentingnya menciptakan program pemberdayaan ekonomi yang menyasar generasi muda, pelaku usaha mikro, dan komunitas akar rumput. Melalui pelatihan, akses permodalan, dan pembinaan kewirausahaan, masyarakat diharapkan dapat berdiri di atas kaki sendiri, tidak hanya untuk mendukung gerakan, tetapi untuk masa depan mereka sendiri.

Anggoyta DPR RI JFK bersama Kapolda Sulsel beberapa waktu lalu. --IST--

Keamanan: Perlindungan Sosial, Hukum, dan Digital
Frederik juga menekankan bahwa semua upaya pembangunan akan sia-sia jika tidak ada sistem perlindungan. Ia menyebut banyak penggerak, pelaku usaha, atau tokoh lokal yang mundur karena mengalami intimidasi, tekanan dari oknum, bahkan sabotase internal.

Menjalin sinergitas dan hubungan baik dengan Kapolda Sulsel dan PJU sebagai bahagian menjaga keamanan.

Oleh karena itu, keamanan menjadi komponen penting dalam strategi JFK. Bukan hanya keamanan fisik, tetapi juga perlindungan hukum, pengawalan usaha masyarakat dari premanisme, dan ketahanan digital untuk menghadapi ancaman era informasi.

“Banyak yang sudah mau bergerak, tapi dipersulit. Kalau tidak ada yang menjaga mereka, akhirnya kapok dan mundur. Kita harus jamin rasa aman bagi siapa pun yang bekerja untuk kemajuan rakyat,” ujar Frederik.

JFK: Bukan Sekadar Strategi, Tapi Komitmen untuk Rakyat
Strategi JFK bukanlah konsep kosong atau program elite, melainkan kerangka kerja yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Ia menyatukan komunikasi yang efektif (Jaringan), kemandirian ekonomi (Finansial), dan perlindungan menyeluruh (Keamanan) dalam satu kesatuan.

JFK bersama petani dan masyarakat

Frederik percaya, dengan sistem ini, masyarakat tidak hanya menjadi pengikut, tetapi akan tumbuh sebagai pemimpin yang sadar, kuat, dan produktif.

“Saya hadir bukan hanya untuk menang. Saya hadir agar siapa pun yang bersama saya menjadi lebih baik dan berhasil. JFK adalah jalan kita bersama,” tutupnya. (int)

  • Bagikan

Exit mobile version