PALOPOPOS. CO. ID, JENEPONTO-- Di tengah meningkatnya kebutuhan efisiensi energi nasional, PT Bosowa Energi selaku pengembang PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Jeneponto melakukan pendekatan inovatif melalui kegiatan pertemuan bertajuk "Pemeliharaan Peralatan Kontrol sebagai Solusi Efisiensi Anggaran di Pembangkit Listrik".
Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi bagian dari agenda internal perusahaan, tetapi juga menandai kolaborasi strategis antara praktisi industri dan kalangan akademisi dalam mendorong reformasi teknis sektor ketenagalistrikan.
Bertempat di ruang rapat yang merupakan fasilitas operasional utama PT Bosowa Energi, forum ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari sektor operasional dan teknis dari perusahaan pemilik pembangkit listrik yang berlokasi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
Para pemangku kepentingan PT Bosowa Energi yang hadir dalam pertemuan itu diantaranya M. Hari Wibowo (Manager Operasional Eksisting), Tri Hendro Wahyono (Manager HAR Eksisting), Ansar Lily (Spv Rendal Operasi Eksisting dan Ekspansi), Pratama (Spv HAR Eksisting), dan Badaruddin (Spv HAR Ekspansi).
Sementara dari sisi pendampingan akademik dan mitra teknis eksternal PT Jasa Rekayasa Mandiri, tampak hadir sejumlah tokoh dan pakar yang memberikan pandangan berbasis keilmuan dan regulasi, yakni Dr. Ir. Bahrun Borahima, ST, SE, MN (Direktur PT Jasa Rekayasa Mandiri), bersama Dr. Ir. Affandy Agusman Aris, ST, MT, SE, MM, SH, MH (GM PT Jasa Rekayasa Mandiri, dan Dekan Fakultas Sains & Teknologi Universitas Wira Bhakti Makassar).
Turut hadir mendampingi pula beberapa tenaga ahli dan staf dari PT Jasa Rekayasa Mandiri (Technology, Maintenance & Trading Services), masing-masing Ir. Abdul Karim Ramli, Jefry Mediansyah Junaedi, ST, Arman dan James W.
Pada kesempatan itu, Direktur PT Jasa Rekayasa Mandiri, Dr. Ir. Bahrun Borahima, ST, SE, MM tampil mempresentasikan company perusahaan yang dipimpinnya ini serta menguraikan sederet pengalaman menangani pemeliharaan peralatan kontrol di beberapa perusahaan terkemuka di tanah air.
Menurutnya, pemeliharaan peralatan kontrol tidak semata-mata berkaitan dengan perbaikan teknis, namun telah menjadi isu strategis dalam tata kelola aset pembangkit dan efisiensi energi nasional.
"Transformasi digital dalam sistem monitoring pembangkit harus diikuti oleh perubahan paradigma pemeliharaan. Dari corrective maintenance menuju predictive dan condition-based maintenance, sehingga efisiensi anggaran tidak bersifat temporer, tetapi berkelanjutan," ungkap Dr. Bahrun.
Selanjutnya Manager HAR Eksisting PT Bosowa Energi - PLTU Jeneponto, Tri Hendro Wahyono mengemukakan, melalui penerapan sistem kontrol berbasis data real-time, PT Bosowa Energi berhasil memetakan potensi gangguan pada peralatan vital sebelum terjadi eskalasi kerusakan yang bersifat kritikal. Hasilnya, tidak hanya menurunkan cost of downtime, namun juga mendukung kestabilan pasokan listrik secara regional.
Tri Hendro mengungkapkan lagi, strategi pemeliharaan ini juga merupakan hasil kolaborasi lintas departemen berbasis analitik teknis dan data performa historis.
"Rencana kerja pemeliharaan kini disusun dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, memanfaatkan teknologi sensor dan AI sederhana yang mampu membaca kondisi aktual peralatan," jelasnya.
Upaya ini dinilai sangat relevan dengan agenda nasional dalam mewujudkan ketahanan energi dan efisiensi fiskal di sektor ketenagalistrikan.
"Sebagai entitas swasta strategis dalam industri energi, PT Bosowa Energi menempatkan dirinya pada posisi adaptif terhadap transformasi industri 4.0, dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan, keselamatan operasi, dan efisiensi ekonomi," tandasnya.
Usai pertemuan kolaborasi strategis itu, Spv Rendal Operasi Eksisting & Ekspansi PT Bosowa Energi - PLTU Jeneponto, Ansar Lily dan stafnya membawa tim dari PT Jasa Rekayasa Mandiri meninjau peralatan sistem kontrol PLTU Jeneponto, dan diakhiri sesi foto bersama. (rls/ikh)
Lakukan Pendekatan Inovatif, PT Bosowa Energi dan PT Jasa Rekayasa Mandiri Gelar Pertemuan Kolaborasi Strategis
