PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 menargetkan penciptaan 1,7 juta lapangan kerja baru, di mana sekitar 760 ribu di antaranya akan berasal dari sektor energi hijau (green jobs). Ini merupakan langkah konkret dalam upaya menuju kemandirian energi nasional dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Melalui RUPTL yang paling hijau dalam sejarah Indonesia, pembangunan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dan infrastruktur pendukungnya akan didorong secara masif. Teknologi pembangkitan ramah lingkungan seperti nuklir, storage (baterai energi skala besar), serta infrastruktur digital cerdas akan menjadi pilar utama pengembangan sistem kelistrikan masa depan Indonesia.
“Investasi di sektor kelistrikan bukan hanya soal energi, tetapi juga penciptaan lapangan kerja dan masa depan berkelanjutan. RUPTL ini membuka peluang besar bagi talenta lokal untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi hijau,” ungkap perwakilan Kementerian ESDM.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission 2060, serta menjadi bagian dari transformasi global menuju pembangunan rendah emisi.
Dengan target ambisius ini, Indonesia tak hanya menyediakan listrik yang andal dan bersih, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh rakyat Indonesia.(rls/idr)