Sistem Antrean Haji Dikritik, Banyak Jemaah Berangkat di Usia Tua

  • Bagikan

Calon jemaah haji Indonesia terakhir yang akan bertolak dari Bir Ali menuju Makkah, Minggu (25/5). (Dhimas Ginanjar/JawaPos.com)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Ardianto Satriawan, mengungkapkan keresahannya terhadap sistem pendaftaran haji di Indonesia yang dianggap tidak efisien karena lamanya waktu tunggu keberangkatan.

Ardianto menyentil realita pahit yang dihadapi calon jemaah haji.

"Daftar haji di Indonesia, daftar sekarang, berangkat 30-an tahun lagi," kata Ardianto di X @ardisatriawan (12/6/2025).

Berangkat dari fakta tersebut, Ardianto mengaku tidak heran jika jemaah haji yang berangkat ke tanah suci kebanyakan lansia.

"Gimana gak tua duluan yang berangkat?," tandasnya.

Cuitan Ardianto ini merespons unggahan akun @AkuntanMilienial yang membagikan kutipan dari laporan media tentang kekhawatiran Pemerintah Arab Saudi terhadap kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia.

Dalam kabar tersebut, disebutkan adanya jemaah asal Indonesia yang meninggal dunia bahkan saat masih berada di dalam pesawat.

“Ada yang meninggal bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?," tulis akun @AkuntanMilienial mengutip kekesalan pihak Saudi.

Unggahan tersebut menjelaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi menyoroti lemahnya sistem seleksi jemaah haji Indonesia, karena tidak mampu menyaring peserta yang benar-benar sehat untuk mengikuti ibadah yang membutuhkan fisik prima.

Kondisi ini, menurut mereka, menimbulkan kekhawatiran serius, apalagi ketika jemaah yang tiba sudah dalam kondisi rentan atau terlalu lanjut usia. (fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version