PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID. SALEKOE-- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Sulawesi Selatan sukses menggelar simposium ilmiah dengan tema "Deteksi Dini dan Tatalaksana Kagawatan pada Anak di Fasilitas Terbatas" di Aula Hotel Value, Palopo, Sabtu, 14 Juni 2025.
Simposium yang dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 IDAI dihadiri ratusan peserta bahkan diperkirakan mencapai seribu orang sesuai kapasitas aula. Peserta terdiri dokter spesialis anak, dokter umum, perawan, dan bidan dari empat kabupaten di Luwu Raya (Palopo, Luwu, Lutra, dan Lutim.
Juga hadir Ketua IDAI Sulsel Dr dr Idham Jaya Ganda, Direkrut RSUD Sawerigading Palopo dr Rismayanti Amran Tandjung SpPA, Direkrut RS At Medika dr Anton Yahya, Owner RSU St Madyang dr Tanty Febriany SpA, dan lainnya.
Idham Jaya dalam sambutannya, kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-71 IDAI, yang tahun ini dimaknai sebagai momentum untuk semakin memperkuat peran IDAI dalam memperkuat mutu pelayanan kesehatan anak di seluruh penjuru negeri, termasuk di daerah dengan fasilitas terbatas.
Melalui simposium ini diharapkan terjadi peningkatan yang nyata dalam pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan tenaga kesehatan dalam menangani kondisi gawat darurat pada anak secara cepat, tepat, dan profesional. Sehingga dapat menjamin keselamatan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan.
''Ini adalah bagian pengabdian terbaik kami untuk anak-anak Indonesia yang berhak mendapatkan penanganan optimal di manapun mereka berada,'' kata Idham Jaya yang merupakan putra Batusitanduk, Kec. Walenrang, Luwu ini.
Setelah sambutan, dilanjutkan simposium ilmiah dengan menghadirkan lima narasumber yang merupakan pakar dan praktisi di bidangnya.
Yakni dr Setia Budi Salekede SpA SubspGEH(K) dengan materi Etika Kedokteran, dr Amiruddin L SpA SubspRespi(K) materi Sesat Nafas dan Penggunaan Nebulizer pada Anak, dr Urfianty MKes SpA SubspNeuro(K) dengan materi tentang penyakit kejang, dr Ninny Meutia Pelupessy SpA materi Dengue dengan Warning Sign pada Anak, dan dr Moh Ikhsan Nurkholis SpA SubspKardio(K) materi Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir.
Jalannya simposium dipandu oleh moderator dr Kartini Badruddin SpA MKes yang merupakan dokter spesialis anak Kota Palopo. Ada yang bertanya, bolehkah memasukkan sendok ke mulut pasien anak yang mengalami kejang deman.
Dijawab dengan tegas dr Urfianty bahwa jangan memasukkan apapun ke mulut pasies kejang. Memasukkan sendok ke mulut dapat menyebabkan gigi pasien patah, sendok bisa tertelan yang berakibat fatal, jika memasukkan jari bisa luka. Lima peserta yang aktif bertanya pada sesi diskusi, mendapat hadiah doorprice dari panitia.
Ditemui usai kegiatan, dr Idham Jaya mengatakan, dalam HUT ke-71 IDAI yang jatuh pada 14 Juni 2025, dilaksanakan beberapa kegiatan di Kota Palopo.
Pada Sabtu (14/6), dilaksanakan tiga kegiatan secara bersamaan pada tiga lokasi berbeda. Yakni simposium dengan peserta dokter spesialis anak, dokter umum, perawat, dan bidan di Aula Hotel Value Palopo.
Workshop neonatus dengan bidan dan perawat di Aula RS St Madyang. Dan Penyuluhan Awam tentang Stunting pada Anak dengan pengunjung Puskesmas dan kader kesehatan di Puskesmas Wara.
''Besok (Ahad, 15 Juni 2025) senam pagi di Lapangan Pancasila pada pukul 08.-13.30 Wita. Lalu pelepasan balon HUT, penyerahan cinderamata, dan doorprice,'' katanya.
Selanjutnya, IDAI Sulsel melaksanakan puncak peringatan HUT ke-71 di Toraja. (ikh)
IDAI Sulsel Sukses Gelar Simposium di Palopo, Dihadiri Ratusan Peserta dari Luwu Raya
