Kepala dinas Perpustakaan Obednego bersama Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum., MCE, Aloysius Lande serta para peserta .Rabu,25 Juni 2025.
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Toraja Utara sukses menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Lokal, yang dilaksanakan selama tiga hari di Aula Perpustakaan Toraja Utara.
yang di gelar dari tanggal 23–25 Juli 2025.
Program literasi perdana dari dinas perpustakaan ini, sekaligus momentum penting dalam membangun ekosistem literasi yang mengakar pada budaya lokal.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Bupati Toraja Utara Frederick Victor Palimbong didampingi Kepala Dinas Perpustakaan Obednego T Padang,saat membuka kegiatan tersebut,dimana dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi peradaban.
"Toraja memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan tugas kita adalah mengabadikannya melalui tulisan. Pemerintah siap mendukung gerakan ini secara berkelanjutan,"Jelas Bupati Toraja Utara yang akrab disapa Bro Dedy ini.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Lokal,dengan semangat kolaborasi serta partisipasi tinggi dari berbagai elemen masyarakat,guru, pelajar, mahasiswa, penggiat literasi,para insan pers Toraja hingga pelaku seni budaya lokal mengikutinya.
Bertindak sebagai moderator, Stevi Kabag Pemerintahan Kabupaten Toraja Utara, sosok yang dikenal aktif dalam penggerakan komunitas literasi daerah, memandu jalannya acara dengan penuh semangat dan interaktif.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Obednego T.Padang,dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan Toraja sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan tradisi, tetapi juga produktif dalam bidang kepenulisan.
"Kami ingin membuka ruang bagi para penulis lokal untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu menyuarakan Toraja melalui karya-karyanya," tegas
Ditambahkan Berthy Matasik Plt Kabid Pengelolahan Konservasi dan Otomasi Bahan Perpustakaan katakan kegiatan ini adalah pekan literasi,dimana pekan literasi itu ada lokakarya dan bimbingan teknis.Ada 7 lomba diantaranya lomba bertutur,lomba duta baca, lomba perpustakaan desa,lomba mewarnai untuk Paud.
"Nanti tanggal 4 juli 2025 ada pameran buku bekerjasama dengan Gramedia.Jadi itu semua rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas perpustakaan.Selain itu pekan anak digelar dan sudah dilaksanakan dari awal, termasuk perpustakaan Lembang dan sekolah juga perpustakaan di tingkat kecamatan,dan ada 6 kecamatan," jelas Berthy Matasik.
Sementara itu salah satu sesi utama yang paling ditunggu adalah pemaparan dari Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum., MCE, yang membawakan materi bertajuk “Kepenulisan Berbasis Konten dan Kearifan Lokal”. Dalam materinya, Dr. Dirk menggali filosofi Tallu Lolona, A’pa’ Tauninna—yakni harmoni antara manusia, alam, dan leluhur—sebagai fondasi naratif dalam menulis. Ia menekankan bahwa penulisan yang lahir dari kesadaran lokal akan menciptakan karya yang tidak hanya otentik, tapi juga bernilai spiritual dan sosial.
Melengkapi sesi ini, hadir pula Dr. Dina Gasong, M.Pd., yang secara teknis membimbing peserta dengan materi tentang “Teknik Kepenulisan yang Efektif dan Terstruktur.” Dalam sesinya, Dr. Dina mengupas langkah-langkah sistematis dalam proses menulis, mulai dari menggali ide, menyusun kerangka tulisan, mengembangkan paragraf, hingga teknik penyuntingan. Ia menekankan bahwa menulis adalah keterampilan yang bisa dilatih dengan kedisiplinan dan ketekunan.
“Menulis bukan semata bakat, tapi komitmen terhadap gagasan dan keberanian mengungkapkan pikiran,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan penulisan bersama, di mana setiap peserta menghasilkan esai pendek yang menggambarkan identitas lokal mereka. Esai-esai tersebut akan diseleksi untuk diterbitkan dalam bentuk antologi literasi Toraja Utara, sebagai bukti nyata hasil dari bimtek ini.
Penutup kegiatan tersebut adalah dengan semangat “Menulis adalah Merawat Warisan”, kegiatan ini menjadi titik awal gerakan literasi di Toraja Utara yang tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat narasi budaya.
"Harapannya, kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadikan Toraja Utara sebagai salah satu pusat literasi berbasis kearifan lokal di Indonesia."Pungkas Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum., MCE.
Turut hadir sebagai pembicara (Narasumber) Aloysius Lande dan Jeanot Nahasan .(Albert)