PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID-- Puasa Tasu’a dan Asyura adalah dua puasa sunah yang sangat dianjurkan di bulan Muharram. Keduanya memiliki sejarah panjang dalam Islam dan menawarkan keutamaan besar bagi yang mengerjakannya.
- Apa Itu Puasa Tasu’a dan Asyura?
Puasa Tasu’a adalah puasa pada 9 Muharram
Puasa Asyura adalah puasa pada 10 Muharram
Dua hari ini berdekatan dan dianjurkan dikerjakan bersamaan untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan penetapan tanggal antara Pemerintah/NU dan Muhammadiyah:
Pihak 1 Muharram 1447 H Puasa Tasu’a (9 Muh.) Puasa Asyura (10 Muh.)
Pemerintah & NU Jumat, 27 Juni 2025 Sabtu, 5 Juli 2025 Minggu, 6 Juli 2025
Muhammadiyah Kamis, 26 Juni 2025 Jumat, 4 Juli 2025 Sabtu, 5 Juli 2025
- Hadis & Sejarah Singkat
Nabi Muhammad SAW awalnya berpuasa di hari Asyura saja karena kaum Yahudi juga melakukannya sebagai bentuk syukur atas selamatnya Nabi Musa dari Fir’aun. Namun, beliau kemudian bersabda:
"Jika aku masih hidup hingga tahun depan, aku akan berpuasa pada hari ke-9 (Tasu’a)."
(HR. Muslim)
Maka dari itu, disunnahkan untuk puasa dua hari: Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram).
- Makna dan Hukum Puasa
- Puasa Tasu’a
Dilaksanakan pada 9 Muharram untuk membedakan diri umat Islam dengan tradisi Yahudi yang hanya puasa di tanggal 10 Muharram. Nabi Muhammad berkata:
“Jika aku masih hidup hingga tahun depan, sungguh aku berpuasa di hari kesembilan” (Imam Muslim).
- Puasa Asyura
Dilakukan pada 10 Muharram sebagai wujud syukur atas keselamatan Nabi Musa dan Bani Israil dari Fir’aun, serta memiliki keistimewaan menghapus dosa setahun yang lalu.
- Keutamaan
Mengikuti sunnah Nabi – mencontoh Rasulullah yang puasa 9 dan 10 Muharram
Keutamaan dosa terampuni – puasa Asyura memberi kelapangan bagi penghapusan dosa setahun sebelumnya.
Membedakan dari kaum Yahudi – melalui tambahan puasa Tasu’a.
- Bacaan Niat
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yauma tasu’ata sunnatan lillahi ta‘ala
Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yauma ‘asyura-a sunnatan lillahi ta‘ala
- Tata Cara Pelaksanaan
Niat dilakukan malam hari atau sebelum tergelincir matahari (waktu Dzuhur).
Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar hingga maghrib.
Segera berbuka saat adzan Maghrib berkumandang.
Tidak wajib berurutan, namun disunahkan langsung puasa Tasu’a diikuti Asyura.
- Tips Menjalankan Ibadah Ini
Jika mengikuti pemerintah/NU, puasa: 5–6 Juli 2025.
Jika mengikuti Muhammadiyah, puasa: 4–5 Juli 2025.
Lakukan kedua puasa untuk mendapatkan keutamaan maksimal.
Sertai ibadah dengan tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan doa.
Puasa Tasu’a dan Asyura pada tahun 2025 memiliki tanggal berbeda tergantung rujukan kalender:
Pemerintah/NU: Sabtu–Minggu, 5–6 Juli 2025
Muhammadiyah: Jumat–Sabtu, 4–5 Juli 2025
Di luar itu, tata cara, niat, dan keutamaannya sama. Semoga kita bisa istiqomah menjalankan sunnah ini untuk meraih pahala dan pengampunan. (***/FAJAR)