Dukung Konektivitas dan Pariwisata, Rute Toraja-Manado Dibuka

  • Bagikan
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang juga Ketum PMTI, Yulius Selvanus saat diterima di Bandara Toraja dalam pembukaan rute Manado-Toraja, Senin, kemarin. --IST--

Layani Dua Kali Sepekan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKALE -- Penerbangan rute Manado-Toraja resmi beroperasi mulai Senin (7/7) kemarin. Rute ini dilayani oleh pesawat Wings Air, di mana penerbangan perdana dilakukan di Bandara Sam Ratulangi Manado, yang ikut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus.

Direktur Produksi Wings Air, Capt. Fitzgerald, mengatakan jika penerbangan rute Manado-Toraja ini akan konsisten beroperasi dua kali dalam seminggu. Menurutnya ini adalah komitmen dari perusahaan untuk memberikan layanan yang prima bagi masyarakat.

“Durasi penerbangan hanya sekitar dua jam, jauh lebih singkat dibandingkan perjalanan darat yang bisa memakan waktu belasan jam. Kami berharap layanan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama bagi warga Toraja yang menetap di Sulut,” ujarnya.

Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, menyebut penerbangan perdana Manado-Toraja PP, sebagai penguatan konektivitas transportasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah provinsi dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah.

“Kehadiran rute Manado–Toraja ini bukan sekadar membuka jalur udara baru, tetapi membuka peluang ekonomi, memperluas sektor pariwisata, serta mempererat relasi sosial dan budaya antarwilayah. Ini adalah langkah taktis untuk mendorong mobilitas dan mempercepat pembangunan kawasan timur Indonesia,” terang Gubernur Yulius Selvanus.

Pembukaan rute ini diyakini akan memperkuat posisi Manado sebagai hub penerbangan kawasan timur, sekaligus menjadikan Toraja sebagai destinasi budaya dan wisata religi yang semakin mudah dijangkau. Akses yang lebih cepat diharapkan mendorong pertumbuhan sektor UMKM, perdagangan antarwilayah, serta memperkuat sentra-sentra ekonomi baru.

Gubernur Yulius Selvanus menyebut bahwa kerja sama serupa akan terus dikembangkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia Timur.

“Konektivitas adalah infrastruktur tak kasat mata, tapi dampaknya sangat riil bagi masyarakat. Kita harus pastikan setiap wilayah terhubung, agar tak ada lagi daerah yang tertinggal dalam arus pembangunan,” ujarnya.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version