Ketukan Palu MK, Saatnya Palopo Menulis Cerita Bersama

  • Bagikan

Oleh: Walter Notteboom (Penikmat kopi yang menulis)

TETESAN hujan di Gedung MK pada Selasa 08 Juli 2025 menjelang sore seakan menjadi saksi ketukan palu Ketua Mahkamah Konstitusi yang telah menorehkan sejarah bagi Kota Palopo, Mahkamah Konstitusi telah mengetuk palu keadilannya.

Kontestasi politik yang sempat panas di Kota Palopo akhirnya mencapai ujungnya seiring putusan MK dibacakan, Mahkamah Konstitusi telah memutus dan mendalilkan Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Naili dan Ome dinyatakan sah dan konstitusional sebagai pemimpin baru Kota Palopo, momentum ini bukan sekadar kemenangan politik, tetapi juga momen refleksi bagi seluruh masyarakat Kota Palopo sudah saatnya kembali bersatu, melangkah bersama, dan mewujudkan cita-cita bersama untuk Palopo yang lebih baik. Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Naili dan Ome hadir dengan visi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat Palopo Bangkit, Maju, dan Bahagia
Bersama. Sebuah kalimat sederhana yang sarat dengan makna, kebangkitan dari keterbelakangan, kemajuan melalui pembangunan berkelanjutan, dan
kebahagiaan yang merata tanpa diskriminasi. Ini bukan sekadar slogan
kampanye. Ini adalah arah moral dan strategis yang akan menuntun seluruh
program pemerintahan mereka ke depan. Meningkatkan Infrastruktur Kota yang Merata dan Berkualitas, mulai dari perbaikan jalan, drainase, hingga ruang terbuka hijau, dengan pendekatan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Memperkuat Kualitas Pelayanan Publik, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan, melalui digitalisasi layanan, transparansi anggaran, dan peningkatan kompetensi SDM aparatur, memberdayakan Ekonomi Rakyat dan UMKM, dengan memberikan
pelatihan kewirausahaan, membuka akses permodalan, dan menciptakan pasar yang adil untuk produk lokal, mendorong tata kelola pemerintahan yang bersih dan responsif, dengan mengedepankan sistem berbasis data, pengawasan publik, serta pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan yang tidak kalah
pentingnya membangun Kota Palopo Sebagai Kota Digital dan Cerdas, dengan memperluas jaringan internet publik, memfasilitasi inovasi digital anak muda Palopo, dan memodernisasi sistem pemerintahan berbasis teknologi.

Dari janji ke aksi akan dilakukan oleh Walikota dan Wakilnya untuk mengubah visi-misi menjadi kenyataan, Naili dan Ome berkomitmen membangun sistem pemerintahan yang transparan dan berbasis data, sejalan dan beriringan
dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan terhadap
penyusunan program, mengawasi pelaksanaan, dan mengevaluasi capaian. Karena program-program Walikota dan Wakil Walikota baru bukan berasal dari imajinasi dan hayalan tapi dari suara masyarakat Palopo sendiri, maka penting adanya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi Palopo menjadi kota masa depan yang modern.
Pilkada selalu membawa dinamika, Perbedaan pilihan politik telah mewarnai dinamika sosial dalam beberapa bulan terakhir. Namun saat ini, lupakan perbedaan pilihan politik, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mengakhiri perbedaan itu dan bersama-sama membangun kembali kepercayaan dan persaudaraan. Setelah dilantik menjadi Walikota dan wakil walikota, Naili dan Ome bukan hanya milik 04 atau untuk satu golongan saja tapi sudah menjadi milik seluruh masyarakat Palopo, untuk bekerja bersama mengejar mimpi demi kota Palopo. Putusan Mahkamah Konstitusi ini bukanlah akhir dari sebuah perjuangan, tetapi awal dari tanggung jawab besar Walikota dan Wakil Walikota akan memimpin Palopo melewati berbagai tantangan zaman, dari transformasi ekonomi, tuntutan digitalisasi, dan akselerasi pendidikan, Naili dan Ome tetap pada komitmennya bahwa masyarakat Palopo adalah mitra utama kolaborasi, baik lintas generasi, lintas sektor, dan lintas latar belakang, dan kebersamaan dan kolaborasi adalah satu-satunya cara untuk menghadirkan perubahan yang nyata.

Palopo kini berada di titik awal yang baru, mari kita songsong masa depan ini dengan harapan, semangat kebersamaan, dan tekad untuk mewujudkan kota yang bangkit, maju, sejahtera dan Bahagia bersama dalam satu bingkai emas “Palopo Baru”.

Seiring pukul 17.00 WITA, penulis yang belum juga mandi hanya bisa berpesan
mari berjuang bersama walau hanya ditemani kopi hangat, tetap semangat dan bagi yang belum mandi mari tarik handuk kita, langkah tegap menuju kamar mandi, semoga setelah mandi kita segar menghadapi kenyataan, menyala Palopoku.(*)

  • Bagikan