PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Sebuah diskusi penting terkait rencana pelaksanaan ibadah umrah melalui jalur kapal laut telah digelar di Makassar. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pihak terkait, antara lain Pelindo Makassar, Bank Sulselbar, dan akademisi UIN Alauddin Makassar.
Informasi yang dihimpun media ini Jumat (11/7/2025) menyebutkan, dalam diskusi tersebut, Kepala Cabang Pelindo Makassar, Darman, menyampaikan berbagai aspek kelayakan serta kenyamanan bagi para calon jamaah umrah yang akan menempuh perjalanan laut menuju Tanah Suci.
Menurutnya, pihak Pelindo siap memfasilitasi keberangkatan dengan memastikan pelabuhan dan fasilitas pendukung di kapal memenuhi standar keamanan dan kenyamanan.
Sementara itu, Dept. Head Corporate Banking & E-Business PT. Bank Sulselbar, Ria Andriany R.A menyampaikan kesediaan untuk mendukung rencana tersebut. Bank Sulselbar siap menjadi mitra strategis dalam penyedian Produk dan Fasilitas Layanan Perbankan.
Akademisi UIN Alauddin Makassar, Dr. Muh. Quraisy Mathar, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa antusiasme masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur akan sangat tinggi terhadap program umrah jalur laut ini.
“Model umrah murah ini tidak hanya lebih terjangkau, tapi juga menawarkan romantisme ibadah umrah seperti di masa lalu, ketika jamaah berlayar selama berhari-hari menuju Tanah Suci,” ujarnya.
Gagasan penyelenggaraan umrah jalur kapal laut ini sendiri telah diwacanakan oleh Dr. Muh. Quraisy Mathar sejak tahun 2018. Sejak saat itu, konsep ini terus dikembangkan dan mendapatkan perhatian berbagai pihak hingga akhirnya diwujudkan dalam diskusi bersama yang digelar kali ini.
Dalam rencana perjalanan tersebut, kapal akan melakukan transit di tiga negara yakni Srilanka, India, dan Oman sebelum tiba di Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi. Para jamaah kemudian akan melaksanakan rangkaian ibadah umrah di Madinah dan Mekkah.
Harga paket umrah melalui jalur kapal laut ini dipatok sebesar Rp 15.000.000,- per orang, dengan target keberangkatan pada akhir tahun 2025 dan jumlah peserta sebanyak 2000 orang. Kapal akan dicarter secara khusus sehingga seluruh penumpangnya adalah calon jamaah umrah.
Program ini diharapkan menjadi alternatif baru bagi masyarakat yang ingin beribadah ke Tanah Suci dengan biaya terjangkau dan pengalaman perjalanan yang berkesan. (rls/idr)