Senator Waris Halid Soroti Abrasi Parah, Komite II DPD RI Lakukan Tinjauan Langsung

  • Bagikan

PALOPOPOS. CO. ID, BATAM — Senator DPD RI asal Sulawesi Selatan, Andi Abdul Waris Halid, memimpin langsung tim Komite II DPD RI dalam kunjungan kerja ke Kota Batam, Minggu (13/7), untuk melakukan advokasi terhadap persoalan abrasi yang semakin mengkhawatirkan di kawasan pesisir, khususnya wilayah Nongsa.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Advokasi Komite II DPD RI, Waris Halid menegaskan bahwa perubahan iklim bukan lagi isu wacana, melainkan telah berdampak nyata dan langsung dirasakan oleh masyarakat pesisir.

“Kami datang bukan hanya untuk melihat, tapi untuk menyerap secara langsung aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya di tingkat nasional. Abrasi ini nyata, dan masyarakat Batam khususnya di Pantai Nongsa sedang berada dalam ancaman besar,” tegas Waris Halid, dalam pertemuan bersama warga dan pemangku kepentingan setempat.

Dia menyampaikan bahwa berdasarkan inventarisasi Komite II, abrasi di Pantai Nongsa diperparah oleh hilangnya vegetasi mangrove dan kegiatan pembangunan pesisir yang tidak terkontrol.

Kondisi ini, kata dia, mengancam permukiman warga, fasilitas umum, serta ekonomi lokal yang bergantung pada wilayah pantai.

Diskusi yang dipandu oleh Senator Agustinus R. Kambuaya (Papua Barat Daya) turut menghadirkan berbagai tokoh masyarakat, di antaranya Adi Rahman dari Kelurahan Batu Besar Nongsa, Ketua RW 006 Nongsa Pantai Toto Wicaksono, serta perwakilan masyarakat Pulau Jaloh.

Mereka menyuarakan kekhawatiran yang sama terkait abrasi yang terus menggerus pantai dan mendesak adanya kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan.

“Setiap Agustus, kami sudah khawatir, karena gelombang tinggi mulai menghantam rumah-rumah warga,” ujar Toto Wicaksono, dalam diskusi.

Dalam kesempatan itu, Waris Halid juga secara langsung menerima proposal masyarakat yang disampaikan oleh Ahmad, perwakilan dari Pulau Jaloh.

Ia berjanji akan mendorong agar usulan tersebut dibahas di tingkat pusat dan mendapatkan perhatian khusus dari lembaga-lembaga terkait.

Menanggapi aspirasi masyarakat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Batam, Firmansyah, mengakui bahwa sebagian besar wilayah mangrove telah beralih menjadi kawasan industri.

Dia juga menyampaikan komitmen Pemkot Batam untuk memperhatikan masukan dan proposal masyarakat.

Setelah dialog, Waris Halid bersama para senator Komite II DPD RI lainnya melanjutkan agenda dengan meninjau langsung lokasi abrasi di Kampung Tua Tanjung Bemban, salah satu titik paling parah terdampak abrasi laut di Batam.

Turut mendampingi Waris Halid dalam tinjauan tersebut adalah anggota Komite II lainnya, Syarif Melvin (Kalimantan Barat) dan Matias Heluka (Papua Pegunungan). (rls/ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version