Bupati Torut Keluarkan Imbauan Larangan Truk Muat Orang
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO -- Truk yang mengangkut sekitar 20 warga Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, mengalami kecelakaan tunggal hingga terbalik setelah pulang dari acara adat dan menyebabkan enam orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka.
"Kejadian lakalantas di Tikala, untuk yang meninggal dunia hingga saat ini ada 6 orang dan luka ada 14 orang," kata Kapolres Toraja Utara, AKBP Stephanus Luckyto A.W, Ahad (13/7). Jumlah korban itu bertambah dari awalnya tercatat empat orang.
Peristiwa kecelakaan terjadi pada Sabtu (12/7) sore di Jalan Poros Rantepao-Panggala. Saat itu truk yang mengangkut sekitar 20 orang warga memasuki tikungan tajam, namun tiba-tiba oleng dan terbalik. Diduga sopir tidak mampu menguasai truk.
"Petugas sudah lakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab pastinya," ungkapnya.
Stephanus mengaku pihaknya belum dapat memastikan penyebab kecelakaan diduga akibat sopir dalam kondisi pengaruh minuman keras.
"Terkait pengemudi ada pengaruh alkohol, kita akan periksa, akan kita pastikan sehingga penyebab kecelakaan ini apa dan dari siapa. Apakah pengemudi atau faktor kendaraannya," jelasnya.
Atas kejadian kecelakaan tersebut, kata Stephanus pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencarikan solusi bersama terkait transportasi umum.
"Jadi mobil truk itu bukan untuk penumpang. Jadi kejadian ini menjadi pengalaman berharga sehingga ke depan masyarakat bisa lebih sadar alat transportasi yang baik itu bukan truk," pungkasnya.
Atas kejadian lakalantas dengan menggunakan mobil truk sebagai angkutan manusia, Kapolres Toraja Utara katakan ini menjadi pengalaman kita semua, bahwa keselamatan menjadi tanggung jawab kita bersama.
"Kepolisian,Polres Toraja Utara selalu menghimbau kepada masyarakat untuk menempatkan kendaraan sesuai dengan peruntukannya. Jadi mobil truk itu bukan untuk penumpang. Jadi kembali lagi dengan adanya kejadian ini menjadi sebuah pengalaman yang berharga, sehingga kedepan masyarakat bisa lebih sadar alat transportasi yang baik itu bukan truk," ungkap Kapolres Toraja Utara.
Sementara itu, Bupati Toraja Utara Frederick Victor Palimbong bersama Kapolres Toraja Utara AKBP Stepanus Luckyto AW mengunjungi korban kecelakaan tunggal lalulintas yang terjadi di Sereale, Kecamatan Tikala di RS. Elim Rantepao, Sabtu12 Juli 2025.
Mobil truk yang mengangkut puluhan warga masyarakat ke acara Rambu Solo' (Kedukaan), saat pulang,sopir truk tak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga naas mobil truk tersebut terbalik dan menewaskan tujuh orang warga Tampan Bonga, diantaranya empat wanita dan dua laki-laki.
Terkait hal tersebut Bupati Toraja Utara Frederick Victor Palimbong ditemui usai menjenguk warga yang meninggal di ruang jenazah RS Elim Rantepao, kepada para awak media mengatakan atas nama pribadi dan pemerintah daerah menyampaikan duka yang mendalam atas kecelakaan tragis ini.Dalam empat tahun terakhir ini,ini yang kedua kali yang memakan korban.
"Tentu ke depan, kami mengambil sikap yang tegas untuk mencegah kejadian serupa. Seperti kita ketahui Toraja Utara adalah daerah pegunungan dengan jalan yang cukup berbahaya walaupun kami sudah memasang rambu lalulintas tapi selama ini kecelakaan terjadi karena rem yang blong,"jelas Bupati Toraja Utara saat di Rumah Sakit Elim Rantepao, Sabtu malam 12 Juli 2025.
"Kami bersama Pak Kapolres, tentu akan mengambil sikat tegas melarang lagi mobil truk mengangkut manusia untuk daerah-daerah tertentu.Kita harus mencegah kejadian tragis ini, agar tidak terulang kembali. Sekali lagi, kami berdukacita dan kita belajar mengambil hikmah dari kejadian ini tragis ini," pungkasnya.(alb/idr)