Pagar Tower tak Digembok, Pihak Perusahaan Dianggap Lalai

  • Bagikan
Nampak Kapolsek Wara Utara, IPDA Sididi Saad menutup jenazah korban di rumah sakit. --ft: riawan/palopopos--

Soal ODGJ Ditemukan Tewas di Buntu Datu

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BUNTUDATU-- Kasus penemuan mayat diduga loncat dari tower dengan ketinggian 20 meter di Jl. Pepabri, Kelurahan Buntu Datu, Ahad (13/7) lalu, tidak boleh dianggap kecelakaan biasa. Dalam peristiwa ini, pihak tower telepon dianggap lalai karena sistem keamanannya tidak safety.

"Ini pihak perusahaan juga lalai, tidak perhatikan keselamatan. Masa pagarnya tidak digembok, jadi orang gampang masuk. Sementara di dalam itu banyak kabel di bawah tanah. Harusnya mereka gembok itu pagar supaya orang tidak gampang masuk," ucap warga di lokasi dan diiyakan warga lainnya.

Belakangan diketahui, identitas korban yang semula tidak dikenal itu, diketahui bernama Viky Pratama Mangosa (32), warga Kelurahan Batu Walenrang (Batwal), Palopo.

Kapolsek Wara Utara (Waru), IPDA Sididi Saad ditemui Palopo Pos di depan kamar jenazah, mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, rencananya korban akan dibawa oleh keluarganya untuk berobat di RS Belopa, Kabupaten Luwu. Akan tetapi korban kabur dari rumah dan pihak keluarga sempat mencari ke arah utara dan ke arah kota.

Orang tua dan pihak keluarga mengatakan, korban ada gangguan kejiwaan atau Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Sore sebelum ditemukan tewas, keluarganya berencana membawa korban ke RS Belopa untuk berobat.

Tapi menghilang, kabur dari rumah. Mereka telah berusaha mencari ke arah utara dan ke arah kota, tapi tidak bisa menemukan keberadaan korban. Setelah mendapat kabar ada seorang pria tak dikenal ditemukan meninggal diduga meloncat dari tower di Jl. Pepabri, kemudian mereka memastikan ternyata itu adalah Viky.

"Jenazah korban juga telah diserahkan ke orang tuanya dan dibawa ke Siwa untuk dikebumikan," lanjutnya. (ria/ikh)

  • Bagikan