Kembali Tembus Pasar Dunia, Kementan Lepas 40 Ton Produk Ayam Olahan ke Timur Tengah dan Asia

  • Bagikan

Produk olahan unggas asal Indonesia berhasil diekspor ke empat negara sekaligus, yakni Uni Emirat Arab, Oman, Singapura, dan Jepang.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BEKASI — Upaya hilirisasi produk peternakan yang digencarkan Kementerian Pertanian kembali membuahkan hasil. Kali ini, produk olahan unggas asal Indonesia berhasil diekspor ke empat negara sekaligus, yakni Uni Emirat Arab, Oman, Singapura, dan Jepang.

Total volume ekspor mencapai 40 ton dengan nilai transaksi sebesar 149.000 dolar AS atau setara Rp2,4 miliar.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan PT Malindo Food Delight dalam mengembangkan pasar ekspor.

“Ini menunjukkan Malindo beserta mitra terus menjalin kerja sama dan tahun ini sudah kedua kali. Karena sebelumnya di bulan April juga melepas ekspor ke Oman, kemudian Jepang dan Singapura yang sekarang juga sama ditambah membuka lagi pasar baru di Uni Emirat Arab,” kata Agung saat pelepasan ekspor di Kawasan Industri GIIC, Cikarang, Bekasi, Senin (14/7/2025).

Dari 40 ton produk yang diekspor, 11 ton di antaranya dikirim ke Uni Emirat Arab. Ekspor ini menjadi pengiriman perdana ke negara tersebut. Selain itu, 11 ton dikirim ke Oman, 12 ton ke Singapura, dan 6 ton ke Jepang.

Agung berharap ekspor ke kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, dapat segera terwujud.

“Kita punya jemaah haji setiap tahun tidak kurang dari 221 ribu orang dan jemaah umroh nyaris setiap hari. Ada yang umroh ke sana, tentu di kateringnya jika ada olahan yang diproduksi Malindo bakal semakin mantap. Karena rasanya sama dengan yang di sini,” ujarnya.

Menurut Agung, dukungan ekspor produk olahan unggas merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong hilirisasi dan memperluas pasar.

Hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurai tekanan di pasar domestik.

Direktur PT Malindo Food Delight, Rewin Hanrahan, menambahkan bahwa semua produk olahan yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

“Ini berkat dukungan Kementerian Pertanian yang terus mendorong dan memfasilitasi pelaku industri untuk menembus pasar ekspor. Karena hal ini tidak dapat tanpa G to G,” ujar Rewin.

Ia menyebut ekspor perdana ke Uni Emirat Arab sebagai momentum penting bagi perluasan pasar. Sementara permintaan dari Jepang dan Singapura tetap stabil, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.

“Ke depan kami berkomitmen terus meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar ekspor, dan memperkuat sistem mutu serta penelusuran produk demi membawa nama baik Indonesia di panggung dunia,” ujar Rewin.

Kementan menegaskan, keberhasilan ini bukan sekadar capaian komersial, tetapi juga bukti nyata bahwa produk peternakan Indonesia siap bersaing di pasar global, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan dan perekonomian nasional. (*/uce)

  • Bagikan