Kementan Perkuat Kemitraan, JAPFA Serahkan 1.080 Ekor Sapi Perah ke Mitra Lokal

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PROBOLINGGO — Upaya meningkatkan produksi susu segar dalam negeri kembali mendapat angin segar. Sebanyak 1.080 ekor sapi perah asal Australia telah tiba di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Kedatangan sapi ini merupakan bagian dari kemitraan antara PT JAPFA Comfeed Indonesia dan PT Greenfields.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyebut impor sapi ini menjadi langkah penting dalam menambah populasi sapi perah produktif, memperkuat kemitraan peternak, dan mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Importasi sapi ini dilakukan untuk menambah populasi sapi perah nasional dan meningkatkan produktivitas peternak lokal, serta mendorong kemandirian produksi susu segar dalam negeri," kata Agung dalam seremonial kedatangan dan penyerahan sapi perah Holstein Crossbreed PT JAPFA kepada peternak kemitraan susu Greenfields (KSG), di Probolinggo, Selasa (15/7/2025).

Berdasarkan neraca tahun 2024, produksi susu dalam negeri baru mampu mencukupi sekitar 21 persen dari kebutuhan nasional. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong investasi dari swasta melalui model kemitraan yang memperkuat peternak rakyat sebagai produsen utama.

Komitmen tersebut juga disampaikan Komisaris Utama JAPFA, Syamsir Siregar. Menurutnya, program ini tidak hanya menghadirkan sapi perah berkualitas, tetapi juga melibatkan pembinaan teknis bagi peternak sebagai mitra utama.

“Kebutuhan susu nasional terus meningkat, sementara produksi baru 21 persen dari total kebutuhan. JAPFA bersama Greenfield ingin menjadi solusi jangka panjang ketahanan pangan nasional," ujar Syamsir.

“Program ini bukan sekadar pendistribusian sapi, tetapi juga pembinaan teknis. Kami berharap inisiatif ini memberi dampak nyata bagi kesejahteraan peternak dan menumbuhkan generasi peternak yang mandiri," tambahnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut baik langkah tersebut. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa provinsinya terus berproses menuju kedaulatan pangan nasional.

“Jawa Timur menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional. Produksi ayam dan telur juga tertinggi di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Jatim menjadi lokomotif pangan nasional," kata Khofifah.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah siap bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk memperkuat subsektor peternakan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan.

“Terima kasih kepada JAPFA dan Greenfields atas komitmennya membangun kemitraan dengan peternak. Peternaknya jelas, offtakernya jelas. Ini akan menambah semangat peternak dan memperkuat sistem pangan nasional," ujar Khofifah.

Sampai saat ini, produksi susu PT Greenfields telah mencapai 97 ribu ton per tahun atau sekitar 11,6 persen dari total produksi susu nasional. Adapun Kementan mencatat telah ada komitmen dari 196 pelaku usaha untuk menambah hampir satu juta ekor sapi perah hingga 2029.

Agung Suganda berharap program serupa dapat direplikasi di berbagai daerah untuk mempercepat terwujudnya swasembada susu.

“Semoga ke depan akan semakin banyak kolaborasi peternakan yang hadir demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional," tutupnya. (*/uce)

  • Bagikan