Polres Palopo dan Satgas Pangan Cegah Beras Oplosan Beredar

  • Bagikan
ILUSTRASI BERAS

Bakal Sidang Pasar dan Tepat Penjualan Beras

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Untuk mencegah terjadinya tindakan oknum pedagang mengoplos beras saat terjadi inflasi pasca panen raya, Polres Palopo bersama Satgas Pangan akan lakukan sidak ke pasar.

Sidak ini merupakan respon atas maraknya pemberitaan di beberapa provinsi atas dugaan marak terjadi pengoplosan beras medium jadi premium.
Dugaan penglosan beras medium jaso premium itu, sangat memungkinkan bisa terjadi. Pasalnya, saat ini harga beras di pasar mengalami kenaikan harga meski pasca panen raya.

Harga beras di pasar, saat ini untuk beras jenis medium Rp14.500 per Kg. Sedangkan beras jenis premium Rp17 ribu per Kg.
Salah seorang pedagang yang dijumpai di PNP, mengatakan, harga tersebut naik sejak pekan lalu. Yang tiap jenisnya naik rata- rata Rp1000.

Terkait sidak yang akan dilakukan Satgas Pangan, itu disampaikan Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma melalui Kasat Reskrim, IPTU Syahrir yang dikonfirmasi melalui Kanit Tipiter, IPDA Suwadi, Rabu, 16 Juli 2025.

"Kami juga telah membaca berita soal maraknya beras oplosan di beberapa provinsi yang saat ini didalami Mabes Polri. Dan berkaitan dengan itu, kami juga bersama Tim Satgas Pangan dalam waktu dekat ini juga akan turun lakukan sidak," kata Suwadi.

Beras Oplosan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan mencengangkan. Sebanyak 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran standar mutu.

Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan bersama Satgas Pangan Polri dan tim Kementerian Pertanian.

Modus yang digunakan tidak hanya merugikan konsumen secara kualitas, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai Rp99 triliun per tahun.

“Ini seperti menjual emas 18 karat tapi dibilang 24 karat. Padahal harganya jelas beda. Konsumen kita dirugikan hampir Rp100 triliun,” kata Amran, yang dikutip Senin, 14 Juli 2025.

Menurut Amran, berbagai merek tersebut tidak memenuhi standar berat kemasan, komposisi, dan labelisasi yang seharusnya. Beberapa merek tercatat menawarkan kemasan 5 kilogram (kg) padahal isinya hanya 4,5 kg. Lalu banyak di antaranya mengklaim beras premium, padahal sebenarnya berkualitas biasa.?

Apa Itu Beras Oplosan? Beras oplosan adalah campuran beras dari beberapa jenis atau kualitas berbeda yang kemudian dijual dengan label beras premium atau medium, namun tidak sesuai dengan isi sebenarnya. Praktik ini sangat merugikan konsumen karena. Beras dijual lebih mahal dari kualitas aslinya. Berat bersih dalam kemasan seringkali kurang dari yang tertera.

Label produk menyesatkan dan tidak sesuai standar.
Beberapa daftar Merek Beras yang Diduga Dioplos di antaranya Sania, Sovia, Fortune, dan Siip diproduksi oleh Wilmar Group.

Lalu, Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Setra Pulen diproduksi Food Station Tjipinang Jaya. Lalu, Raja Platinum, Raja Ultima – milik PT Belitang Panen Raya. Ayana – diproduksi oleh PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Merek-merek ini disebut sebagai contoh dari 212 merek beras yang akan diumumkan secara resmi dan bertahap kepada publik. Beberapa di antaranya bahkan sudah ditarik dari peredaran oleh sejumlah ritel modern karena viral di media sosial.

Saat ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut sebagian merek yang menjual beras oplosan telah menarik produknya dari pasaran. Sebagian merek juga sudah mengganti harga.(ria/idr)

Merek Beras Diduga Oplosan

Sania, Sovia, Fortune, dan Siip (Wilmar Group)

Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Setra Pulen (Food Station Tjipinang Jaya)

Raja Platinum, Raja Ultima (PT Belitang Panen Raya)

Ayana (PT Sentosa Utama Lestari / Japfa Group)

  • Bagikan

Exit mobile version